REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pemakaman jenazah korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, akan dilakukan Senin (1/10) hari ini. Pemakaman jenazah akan dilakukan secara massal.
"Mengingat sebagian besar (jenazah) sudah mulai membusuk. Apabila tidak segera dimakamkan, akan menimbulkan penyakit," kata Dedi, melalui pesan singkat, Jakarta, Ahad (30/9).
Menurut dia, tim satgas gabungan saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban terdampak gempa, baik yang masih hidup maupun yang telah tewas. Dedi menambahkan, Polri dan TNI pun menyiagakan pasukan di sejumlah SPBU dan minimarket yang berada di sekitar Kota Palu agar tidak dijarah oleh warga setempat.
"Polri dan TNI melakukan penjagaan di SPBU dan minimarket guna menghindari penjarahan masyarakat yang membutuhkan makanan," katanya.
Sebab, Polri mengakui masih ada warga yang mengambil kebutuhan di sejumlah minimarket untuk memperoleh makanan karena bantuan yang belum terdistribusi merata setelah terjadinya gempa bumi dan tsunami. Ia menegaskan, Polri-TNI tidak henti-hentinya mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan bagi warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.
Kendati demikian, di sejumlah wilayah, akses masih sulit ditembus karena infrastruktur yang rusak. "Bantuan terus berdatangan baik dari pasukan TNI dan Polri," katanya.