Ahad 30 Sep 2018 22:06 WIB

Masjid Al Jabbar akan Jadi Tempat Beribadah Pengguna Kereta

Masjid Raya Provinsi Jabar ini akan dilengkapi danau kecil dengan 3 fungsi ekologis.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Foto udara proyek pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/7).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar, terus menggenjot pembangunan masjid Al Jabbar yang terletak di Jalan Cimencrang, Gedebage, Kota Bandung. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, nantinya akan ada banyak akses jalan menuju Masjid Al Jabbar yang bisa dilalui masyarakat. Salah satunya, jalur kereta api cepat Bandung – Jakarta yang diperkirakan akan selesai pada 2022 nanti, juga akan melewati masjid ini.

Selain itu, menurut Ridwan Kamil, lokasi masjid pun dekat dengan jalur rel kereta api PT KAI. Ia pun, bisa saja meminta kepada PT KAI untuk membuat stasiun di dekat masjid. Ridwan Kamil berharap, Masjid Al Jabbar bisa menjadi pilihan masyarakat pengguna transportasi kereta untuk beribadah dengan khusyuk dan nyaman.

“LRT lewat sini, kita bisa mintakan satu stasiun di sini. Atau stasiun kereta api juga kita bisa mintakan ke PT KAI. Ada masjid Al Jabbar di sini, jadi orang tinggal jalan ke sini, orang bisa melakukan ibadah di sini dengan nyaman,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil akhir pekan lalu.

Emil menjelaskan, selain sebagai estetika, danau kecil yang mengitari Masjid Raya Provinsi Jawa Barat Al Jabbar ternyata punya tiga fungsi ekologis. Di antaranya sebagai pengendali banjir, sumber air minum, dan konservasi air untuk habitat yang ada di sekitar masjid. Danau kecil tersebut memang bagian dari master plan proyek Masjid Al Jabbar sejak awal.

“Jadi, selain tambahan estetika di master plan masjidnya, tiga fungsi ekologis dan enginering itu akan menjadi solusi mengatasi masalah ekologi di lingkungan,” katanya.

Saat ini, Emil mengatakan, masjid yang atapnya akan dilengkapi kaca berwarna-warni ini, progres pengerjaannya sudah sampai di bagian lantai shalat dan sudah selesai secara struktur. Namun, Emil mengaku paling cepat akhir 2020 masjid ini akan selesai pembangunannya.

Karema, menurut Emil, pihaknya tidak ingin terburu-buru menyelesaikan masjid tersebut. Ia, ingin memberikan sebuah karya luar biasa. Karya ini diharapkan bisa menjadi representasi Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di Indonesia.

“Tapi masih panjang karena setelah arsitektur ada interior, kemudian di bawahnya ada museum Alquran, ada macam-macam. Mungkin targetnya paling cepat baru bisa akhir 2020 kita selesaikan,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement