Ahad 30 Sep 2018 05:59 WIB

Citra Satelit Resoulsi Tinggi Digunakan Cari Titik Terparah

BPNP juga berharap pihak internasional mengirimkan citra satelit resolusi tinggi.

Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/BNPB
Foto udara kondisi kota Palu pascagempa dengan magnitudo 7,4 SR, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggunakan citra satelit resolusi tinggi untuk menyisir titik-titik terparah terdampak gempa 7,4 Skala Richter (SR) dan tsunami di Donggala dan Kota Palu. Penggunan satelit resoulsi tinggi ini juga melibatkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, di Jakarta, Sabtu (29/9), mengatakan, sesuai permintaan BNPB, LAPAN akan terus memperbarui informasi titik-titik terdampak bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng) sesuai perolehan citra satelit. http://pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Tim SAR kesulitan menembus titik-titik bencana untuk menjangkau korban karena rusaknya akses jalan akibat gempa dan tsunami. Ketiadaan listrik dan layanan telekomunikasi juga mempersulit upaya penyelamatan dan pemetaan dampak bencana.

Karena itu, BNPB berkoordinasi dengan LAPAN untuk segera menyediakan citra satelit resolusi tinggi sebagai bahan analisis untuk wilayah Donggala dan Kota Palu. "Agar, Tim SAR dapat lebih cepat dan tepat melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan," ujar Sutopo.

Ia juga mengatakan BPNP berharap pihak internasional bisa mengirimkan citra satelit resolusi tinggi juga untuk bahan analisis. "Supaya tahu di mana saja yang terdampak. Mudah-mudahan ada satelit yang melintas di atas Kota Palu, kami butuh citra satelit sedetil mungkin, hitungan centimeter sehingga obyek-obyek di darat dapat difoto jelas," ujar dia.

Masyarakat sangat membutuhkan bantuan dengan cepat, dan sekarang banyak yang belum menerima bantuan. Sebab, pemerintah daerah juga terkena dampak, ditambah ada keterbatasan akses untuk menjangkau lokasi-lokasi bencana, citra satelit diharapkan dapat membantu ke mana personel SAR dan logistik harus diarahkan.

Dari catatan BMKG, gempa besar berkekuatan 7.4 SR terjadi pada pukul 17.02 WIB. Titik episentrum di kedalaman 11 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa tersebut telah diawali oleh gempa berkekuatan 5.9 SR yang yang terjadi pada pukul 13.59 WIB, dengan titik episentrum berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer pada 61 kilometer arah utara Palu, Sulawesi Tengah. Gempa 5.0 SR pada pukul 14.28 WIB, dengan titik episentrum di kedalaman 10 kilometer pada 10 kilometer arah timur laut Donggala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement