REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi memantau warganya yang terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Hal ini menyusul adanya informasi enam orang warga Kota Sukabumi yang terkena dampak bencana di Sulawesi.
Informasi yang diperoleh, ada enam orang warga Kota Sukabumi yang terdampak bencana di Kota Palu. Mereka berasal dari Kampung Cipelang Gede RT 02 RW 12, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
"Saya tadi sudah meminta supaya Dinas Sosial dan asisten untuk mengecek kebenarannya,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan, Sabtu (29/9). Selain itu mendata warga Sukabumi yang berada di Kota Palu maupun Donggala.
Fahmi berharap, kondisi warga tersebut dalam keadaan selamat. Ia mengatakan pemkot juga berupaya mencari tahu kegiatan mereka di sana.
Fahmi menuturkan, bila warga tersebut ingin pulang maka pemkot akan menjemput dan difasilitasi. Upaya ini sebagai bentuk pelayanan pemerintah kepada warganya.
Di sisi lain ungkap Fahmi, Pemkot Sukabumi merasa prihatin dan simpati terhadap bencana gempa dan tsunami di Sulwesi. Warga dan Pemkot Sukabumi mendoakan warga Sulawesi semoga mendapatkan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah.
Salah seorang warga yang anggota keluarganya di Sulawesi, Dicky Permana (45 tahun) mengatakan, enam orang yang berada di sana adalah orang tua, dua adik kandung, dan tiga orang keponakannya. ‘’ Mereka semua dikabarkan selemat setelah sebelumnya kesulitan komuniksi karena sinyal yang sulit,’’ cetus dia kepada wartawan.
Informasi yang diperolehnya lanjut Dicky, keenam anggota keluarganya sudah berada di tempat aman yakni di Lorong Simaja 1 Kota Palu Sulawesi Tengah. Pada saat kejadian keenam orang tersebut ada yang di dalam maupun luar rumah.
‘’Mereka langsung menyelematkan diri karena rumah di sekitar roboh,’’ kata Dicky. Di sisi lain rumah yang ditempati anggota keluarganya tidak terkena tsunami karena berjarak sekitar 800 meter dari bibir pantai. Sementara terjangan tsunami mencapai sekitar 300 meter dari bibir pantai.
Dicky berharap, keenam anggota kelurganya tersebut bisa pulang ke Sukabumi. Namun kondisi di sana masih belum memungkinkan pascabencana.