Sabtu 29 Sep 2018 13:41 WIB

Mahasiswa UNTAD Palu Hilang Kontak dengan Keluarga

Gempa tak lama terjadi setelah rombongan mahasiswa berangkat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Warga membawa jenazah korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).
Foto: AP Photo/Rifki
Warga membawa jenazah korban tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah mahasiswa Universitas Tadulako (UNTAD) Palu, Sulawesi Tengah, yang kemarin sedang dalam perjalanan untuk mengikuti kegiatan kampus hingga kini belum diketahui keadaannya. Para mahasiswa diketahui dalam perjalanan saat gempa terjadi. Rencananya mereka akan mengikuti kegiatan di Pakuli, Sigi, Sulawesi Tengah.

Salah satu mahasiswa UNTAD yang mengikuti kegiatan tersebut adalah Nirwansyah (18 tahun). Hingga saat ini keluarganya masih kebingungan lantaran tak bisa menghubungi Nirwansyah dan panitia yang melaksakan kegiatan tersebut.  

“Info yang kami dapat dari temannya itu saat terjadi gempa katanya sedang menuju kegiatan pengkaderan. Karena dilarang juga bawa HP jadi sampai saat ini kami belum ada informasi,” tutur Jurmawanti saudara dari Nirwansyah saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (29/9).

Menurut Jurmawanti, gempa terjadi tak lama setelah rombongan mahasiswa UNTAD berangkat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Nirwansyah terakhir kali menghubungi keluarga pada Kamis (27/9) malam sebelum pelaksanaan kegiatan pengkaderan di Sigi. Dalam komunikasi terakhir itu, jelas Jurmawanti, adiknya meminta izin untuk mengikuti kegiatan. Sampai saat ini, Jurmawanti terus mencari informasi tentang keberadaan adiknya dan mahasiswa UNTAD lainnya dengan menghubungi rekan-rekannya di Palu.

“Infonya karena akses jalannya rusak jadi  tidak bisa dipulangkan. Saya tak tahu apakah terjebak atau tidak, tapi infonya sedang sama panitianya. Keluarga belum ada informasi sama sekali dengan panitia  dari kemarin,” katanya.

Kondisi tersebut membuat resah keluarga Nirwansyah. Jurmawanti mengatakan, saat ini keluarganya dari Majene sedang dalam perjalanan menuju Palu untuk mencari informasi langsung terkait keberadaan mahasiswa UNTAD yang mengikuti kegiatan tersebut. Jurmawanti berharap tim tanggap bencana di lokasi bisa membantu mahasiswa UNTAD berkomunikasi dengan keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement