REPUBLIKA.CO.ID, Kreativitas manusia memang tidak ada batasnya, termasuk dalam menyajikan kuliner. Di Festival Lawang Kota Tua, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, terdapat kuliner unik yang menarik untuk dicicipi.
Adalah tenda Mbok Dhe yang menawarkan, kulienr onde-onde herbal dan rasa kopi untuk pengunjungnya. Tak hanya dalam festival, kuliner ini juga dapat dipesan di Jalan Kalianyar, Sidodadi, Lawang. Bisa pula mendatangi kedai lainnya yang berada di Jalan Ahmad Yani, Sumber Porong, Lawang, Kabupaten Malang.
Pemilik Kedai Mbok Dhe, Ikka Dewi mengatakan, bahan onde-onde dan cara pembuatan sebenarnya tak jauh berbeda pada umumnya. Hanya saja, ide cemerlangnya membuat dia bersama satu rekannya mencoba memadukan herbal dan kopi di onde-onde.
"Kita buat dari jamu-jamuan memakai herbal karena itu ada efeknya buat kesehatan. Kopi efeknya jadi tidak ngantuk dan misal teh hijau bagus untuk diet. Rasa jahe bisa untuk menghangatkan karena Malang kalau malam suka dingin," ujar Ikka saat ditemui Republika.co.id, di Pujasera Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (28/9).
Onde-onde Mbok Dhe sajikan varian baru seperti teh hijau, jahe merah, kopi dan jinten di Lawang, Kabupaten Malang.
Lebih detail, varian onde-onde terdiri dari rasa kopi, jahe, teh hijau, jinten, buah naga, pandan dan sebagainya. Di festival kali ini, hanya buah naga dan rasa pandan yang tidak disajikan. Meski demikian, daya tarik onde-onde tak surut begitu saja.
Ikka yakin belum ada pengusaha yang memiliki ide serupa dalam menyajikan onde-onde sepertinya. Terlebih onde-onde varian kopi yang telah diluncurkan sejak 3 Desember 2017. Di antara varian lain, onde-onde kopi yang paling diminati karena rasanya unik.
"Sensasinya juga beda, ada manis dan pahit. Jadi kita biasanya minum kopi didampingi gorengan atau onde-onde, kini kita bisa padukan kopi ke dalam onde-onde," tambah perempuan berhijab ini.
Dalam proses pembuatan, Ikka mengaku tidak menemukan kendala sama sekali. Meski berbahan beda, ia memastikan tidak akan mempengaruhi onde-onde saat digoreng. Terlebih, bahan tambahan tersebut dipadukan dalam isian dan pewarna alami kulit saja.
"Kita tidak ada kendala. Kita juga kebetulan menyediakan onde-onde kukus yang bagus untuk orang yang punya kolesterol," tuturnya.
Meski terbilang unik, Ikka mengaku, produknya hanya bisa dijual di Malang. Onde-ondenya tidak bisa bertahan lebih dari satu hari karena benar-benar menggunakan bahan alami. Sekalipun dapat dibawa ke luar kota, pihaknya harus membekukan terlebih dulu.
Untuk dapat menikmati ini, pengunjung festival bisa membelinya tiga varian seharga Rp 5.000. Patokan harga murah ini dilakukan demi kepentingan promo. Pasalnya, harga asli onde-onde tersebut biasanya Rp 2.000 per kue.
Pengunjung Midada mengaku, sangat menikmati varian baru dari onde-onde tersebut. Di antara sejumlah varian, Midada lebih teringat pada rasa teh hijau dan kopi. Rasa teh hijau terasa sejuk saat berada di tenggorokan seakan menikmati daun mint.
"Kalau untuk rasa kopi, sensasi bubuk kopi bercampur dengan bahan onde-ondenya sempurna," ujar dia.