Rabu 26 Sep 2018 13:34 WIB

Dua Kubu Menanti Keputusan Usai Yenny Beristikharah

Yenny Wahid akan mengumumkan keputusan arah dukungan Pilpres 2019 pada siang ini.

Rep: Ali Mansur, Febrianto Adi Saputro, Rizkyan Adiyudha, Dedy Darmawan Nasution/ Red: Andri Saubani
Putri Alm Abdurahman Wahid, Yenny Wahid.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Putri Alm Abdurahman Wahid, Yenny Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah memasuki masa kampanye Pilpres 2019,  Zannubah Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid belum menentukan arah dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilu 2019 mendatang. Yenny baru akan menentukan keputusannya pada siang ini.

Menanggapi hal ini, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengaku legawa dan mempersilakan jika putri almarhum Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur itu memberikan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Apalagi, Ma'ruf hari ini berkunjung ke kediaman keluarga almarhum Gus Dur di Ciganjur, Jakarta.

"Monggo. Ini demokrasi, boleh kemana saja," tutur Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (25/9).

Meski demikian, mantan Danjen Kopassus itu mengaku sampai kemarin, pihaknya belum mengetahui ke mana arah dukungan Yenny Wahid di Pilpres 2019 nanti. Disamping itu, Prabowo juga mengatakan belum berkomunikasi lagi dengan Yenny Wahid sejak pertemuan terakhir pada Kamis (13/9) lalu.

"Saya tidak tahu (dukungan Yenny Wahid di Pilpres 2019)" kata Prabowo.

Selain Prabowo, calon wakilnya di Pilpres 2019, Sandiaga Solahudin Uno juga pernah berkunjung ke kediaman Yenny Wahid pada Senin (10/9) lalu. Dalam kunjungannya, Sandi mengaku ingin meminta wejangan untuk menciptakan kontestasi Pilpres 2019 yang damai.

"Saya ingin mendapatkan wejangan dan masukan dari ibu negara kita yang ke empat, untuk memastikan bahwa nanti di Pilpres ini tentunya kesejukan," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku akan menghormati apa pun keputusan Yenny. "Apa pun keputusan Yenny kan hak masing-masing, kita hormati," ujar Zul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/9).

Ia juga mengaku tidak mempersoalkan jika nantinya dukungan Yenny berlabuh ke pasangan capres cawapres Jokowi - KH Ma'ruf Amin. Menurutnya hal itu merupakan hak bagi Yenny dalam menentukan sikap politik.

"Kita hormati yang mendukung Jokowi, kita hormati yang dukung pak prabowo, kan sama-sama. Orang dua-duanya berangkulan nggak apa-apa kok, kenapa kalau sini dukung sini malah ribut, nggak apa-apa kita berikan hak," katanya.

Adapun, dari koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf optimistis, Yenny akan berlabuh ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan keyakinannya itu.

"Kita tunggu saja pengumumannya, kalau saya salah ya saya mohon maaf," kata Bambang seraya tertawa, Rabu (26/9).

Menurut Bamsoet, dukungan dari siapap un termasuk dari para tokoh masyarakat sangat penting untuk kemenangan Jokowi-  Ma'ruf di Pilpres 2019. Apalagi, ia menegaskan, kelompok Nahdliyin dinilai memiliki pengaruh cukup signifikan khususnya di Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

"Terutama para Nahdiyin karena bagaimana juga keluarga Gus Dur ini adalah darah birunya nahdliyin jadi sedikit banyak pengaruh dukungan terhadap dukungan pasangan capres-cawapres sangat berpengaruh," ujarnya.

KIK mengaku siap memberikan posisi dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) kepada Yenny. "Tentu-tentu kalau beliau ini bisa kita masukin di tim, kalau beliau ingin bergabung," kata Juru Bicara TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Abdul Kadir Karding di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Cemara pada Selasa (25/9) di Jakarta Pusat.

Menurut Karding, dukungan Yenny Wahid sedikit banyak akan mempengaruhi perolehan suara kedua pasangan calon pemimpin tersebut. Namun, KIK mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan dukungan yang akan diberikan dalam pilpres kepada Yenny.

"Ke siapa pun Mbak Yenny itu kita hargai sebagai sikap politik," kata Karding lagi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua TKN KIK.

KIK memang telah berulang kali mengungkapkan keinginan mereka untuk menggaet Yenny Wahid. Sekretaris TKN KIK Hasto Kristyanto mengatakan, hal itu juga sesuai dengan tugas tim kampanye untuk menggalang para tokoh, menggalang dukungan rakyat, menggalang elemen-elemen yang memiliki kekuatan mengorganisir rakyat.

"Dia punya kompetensi kepemimpinan yang sangat baik jadi menurut saya wajar kalau mba Yenny Wahid menjadi bagian dari ikon untuk digalang oleh semua tim kampanye," kata Hasto Kristyanto.

Baca juga:

photo
Bakal calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto (tengah) berbincang bersama Istri Alm Abdurrahman Wahid Shinta Nur Wahid (kanan) bersama sang anak Anak Yenny Wahid (kiri) di kediaman Abdurrahman Wahid, Jakarta, Kamis (13/9).

Istikharah Yenny

Pada hari ini, Yenny Wahid telah memantapkan pilihan dukungan untuk pasangan capres-cawapres. Dukungan tersebut akan diumumkan siang ini di Rumah Pergerakan Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan.

Yenny mengatakan, istikharah dari sembilan kiai telah selesai dilakukan. Istrikharah tersebut ditujukan untuk menentukan siapa pasangan calon yang akan didukung oleh Yenny Wahid beserta para barisan kader Gus Dur.

“Istikharah sudah dari sembilan kiai. Salah satunya dari murid almarhum Syaikh Wahbah Zuhaili,” kata Yenny di kediaman rumah Gus Dur, Ciganjur, Jakarta Selatan (26/9).

Sebelumnya Yenny menjelaskan, penentuan sikap tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menyalurkan aspirasi politik barisan kader Gus Dur. Keluarga Gus Dur juga telah sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya pilihan politik kepada Yenny. Meski demikian, ia menegaskan dukungan yang akan diberikan kepada salah satu paslon itu bersifat pribadi.

“Nanti siang (pukul 15.00 wib) akan kami tentukan sikapnya di rumah pergerakan Gus Dur,” ujar Yenny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement