Selasa 25 Sep 2018 15:03 WIB

Mitigasi Bencana akan Masuk Kurikulum Sekolah di Lombok

Sosialisasi dan edukasi tentang mitigasi bencana perlu semakin ditingkatkan ke depan.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar meninjau Gili Trawangan dan Gili Meno pada Rabu (15/8) kemarin.
Foto: Dok Pemkab Lombok Utara
Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar meninjau Gili Trawangan dan Gili Meno pada Rabu (15/8) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemahaman masyarakat tentang kondisi wilayahnya yang rawan bencana menjadi perhatian bersama. Seperti Kabupaten Lombok Utara, yang mengalami gempa hebat dengan korban jiwa yang tidak sedikit.

Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar mengatakan, sosialisasi dan edukasi tentang mitigasi bencana perlu semakin ditingkatkan ke depannya. Sebelum gempa, Pemkab Lombok Utara bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara juga telah melakukan program mitigasi bencana ke sekolah-sekolah.

"Mitigasi bencana menjadi bekal untuk anak-anak dan warga kita untuk menghadapi bencana," ujar Najmul di Kantor Pemprov NTB, Selasa (25/9).

Dia menilai, guncangan gempa yang meluluhlantakkan Lombok Utara pada Agustus memberikan pelajaran besar bagi masyarakat untuk memahami tentang kondisi daerahnya ke depan. "Masyarakat secara umum harus dipersiapkan, dengan adanya musibah ini menjadi ruang untuk memberi pemahaman ke masyarakat tentang bencana," ucapnya.

Najmul juga akan memasukan materi mitigasi bencana ke kurikulum di seluruh sekolah yang ada di Lombok Utara. "Rencana, saya masukan kurikulum (mitigasi bencana) dari SD sampai SMA, walau SMA bukan urusan kabupaten tapi dalam konteks kepentingan memahami kebencanaan kami akan masukan nanti dalam tahun ajaran baru," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement