REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Jawa Barat, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, membantah adanya suara kalimat tauhid dalam insiden pengeroyokan suporter Persija, Haringga Sirila. Menurut dia, tidak ada kalimat tauhid yang digunakan para tersangka.
“Yang jelas itu perubahan, itu jelas editing,” kata Trunoyudo melalui sambungan telepon, Selasa (25/9).
Ia mengaku berani mengatakan hal tersebut karena polisi memiliki rekaman asli pada saat peristiwa pengeroyokan terjadi. Sehingga, ia menegaskan bahwa rekaman yang kemudian dibumbui suara kalimat tauhid tersebut jelas bukan video asli.
“Karena kita ada aslinya, kita juga sudah lakukan proses pemeriksaan tersangka dan saksi, detailnya di HP yang kami jadikan alat bukti,” ujar dia.
Oleh karena itu, lanjutnya, bila kemudian ditemukan rekaman baru dengan kejadian yang sama, akan diproses hukum. Direktorat Siber Polda Jawa Barat akan melakukan penyelidikan mengenai siapa terduka pelaku yang membuat video hoaks tersebut.
“Tindak lanjut kami lakukan penyelidikan melalui siber, yang jelas itu editing,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar video pengeroyokan Haringga oleh para tersangka yang merupakan oknum pendukung Persib. Dalam video yang belakangan disebut polisi merupakan editing dan hoaks itu, terdengar kalimat tauhid "La ila ha illallah".