Jumat 21 Sep 2018 04:04 WIB

Alasan Dahnil Gabung ke Prabowo dan Kekhawatiran Kubu Jokowi

Dahnil Anzar ditunjuk sebagai koordinator juru bicara Prabowo-Sandi.

Rep: Deddy Darmawan Nasution, Umar Mukhtar, Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Solahudin Uno menyambangi Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9). Sandi diterima langsung oleh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Foto: Dok. Pemuda Muhammadiyah
Bakal calon wakil presiden (cawapres), Sandiaga Solahudin Uno menyambangi Kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/9). Sandi diterima langsung oleh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simajuntak, Kamis (20/9), telah mengkonfirmasi penunjukannya sebagai Koordinator Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jabatan itu dia ambil karena memandang sosok Prabowo dan Sandiaga mencerminkan ciri-ciri pemimpin yang berjiwa patriotisme.

"Ada jiwa patriotisme yang kuat serta loyalitas yang tinggi sekali. Semangat itu saya tangkap ada di pasangan Prabowo-Sandi," kata Dahnil kepada Republika.co.id, Kamis (20/9).

Dahnil mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan sungguh-sungguh. Memimpin sepenuhnya untuk memastikan kepentingan negara tetap terlindungi. Seperti misalnya, ketahanan dan ekonomi nasional.

Ia mengaku sebelumnya juga telah berkomunikasi langsung dengan Prabowo dan Sandiaga. Pascapertemuan itu, selanjutnya para sekjen partai koalisi menghubungi Dahnil dan meminta untuk menjadi koordinator juru bicara.

Setelah mendapat tawaran tersebut, Dahnil beristikharah untuk meminta petunjuk apakah menerima tawaran tersebut atau tidak. Disamping itu, ia melakukan konsultasi dengan para tokoh senior Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, aktivis antikorupsi dan berbagai koleganya.

Usai melakukan istikharah dan mendengar saran-saran dari pihak terkait, Dahnil memutuskan untuk terjun langsung ke Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga. Tentu, pilihan tersebut bukan tanpa konsekuensi.

Ia mengaku per Kamis (20/9) ia telah memundurkan diri sebagai dosen aparatur sipil negara di Universitas Negeri Sultan Agung Tirtayasa, Serang, Banten. "Per hari ini saya sudah menyatakan mundur dan sudah saya sampaikan dengan surat secara resmi," katanya.

Meski terjun ke politik praktis, Dahnil tetap memegang jabatan sebagai ketua PP Pemuda Muhammadiyah. Alasannya, posisi politik tidak diatur dalam PP Pemuda Muhammadiyah.

"Jadi tidak ada masalah kalau saya masuk di tim pemenangan capres-cawapres," kata Dahnil.

Ia mengatakan, secara organisasi, Muhammadiyah sudah cukup dewasa dalam hal perpolitikan. Lagipula, aturan organisasi juga tak melarang jika ada kader yang terjun ke dunia politik. Oleh karena itu, meski dia menjadi bagian dari tim pemenangan inti Prabowo-Sandi, jabatan di PP Muhammadiyah tetap dia emban.

Dahnil menjelaskan, pada bulan November mendatang, PP Muhammadiyah juga akan menggelar Muktamar Nasional. Agenda utama tersebut sebagai proses pergantian kepemimpinan dirinya di PP Muhammadiyah.

"Jadi, ya, jabatan saya juga tinggal kurang dari dua bulan lagi," kata Dahnil.

Saat ini, Dahnil masih menunggu surat resmi dari tim pemenangan Prabowo-Sandi sebagai bukti tertulis dirinya ditunjuk sebagai koordinator jubir. Sebab, permintaan kepada dirinya untuk masuk ke tim inti baru disampaikan secara lisan oleh para sekjen partai koalisi.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade memastikan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak ikut menjadi bagian dari tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Andre, selain Dahnil, banyak para pemuda lain yang ikut di dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Dia tidak mengetahui persis angkanya. Namun, total ada sekitar 800 orang yang masuk ke dalam struktur tim pemenangan Prabowo.

"Banyak anak muda, ya. Kalau total ada 800 orang nama-namanya," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/9).

Gerindra, lanjut dia, pun merasa bersyukur dengan kehadiran sosok Dahnil ke dalam struktur tim pemenangan. Sebab, kehadiran Dahnil menambah jumlah pemuda yang ikut mendukung pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Koalisi Indonesia Adil Makmur pun terus mematangkan tim pemenangan hingga Rabu (19/9) malam. Sekjen PAN Eddy Soeparno mengungkapkan sejumlah nama akan masuk ke dalam struktur tim pemenangan. Untuk posisi wakil ketua tim kampanye, akan diisi beberapa nama.

Mereka, yakni Ketua DPP PAN Yandri Susanto, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan Waketum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, serta aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman. Untuk posisi dewan pembina tim pemenangan nasional, diisi Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Dari kalangan ulama, ada beberapa nama yang akan masuk ke dalam tim pemenangan. Mereka mewakili Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Persaudaraan Alumni (PA) 212. Di antaranya, KH Abdul Rosyid, Ustaz Al Khattath, dan Yusuf Muhammad Martak.

Baca juga:

photo
17 Pakta Integritas Prabowo

Kekhawatiran Raja Juli

Sekretaris Tim Kampanye Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Raja Juli Antoni mengaku khawatir keputusan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bergabung dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal dipertanyakan rekan-rekannya. Ia menerangkan, latar belakang Dahnil sebagai aktivis seharusnya membuatnya sadar akan sosok yang didukungnya.

“Gabung dengan seseorang dengan latar belakang yang kelam tentu bagi aktivis harusnya jadi pertanyaan kawannya apakah ini pilihan pas atau tidak?" kata dia kepada wartawan di Rumah Cemara, Kamis (20/9).

Apalagi, ia menambahkan, posisi Dahnil sekarang ini berpotensi memunculkan konflik kepentingan. Ia menerangkan, Dahnil sekarang ini mengemban sejumlah jabatan, baik di organisasi PP Pemuda Muhammadiyah, sebagai pengajar, dan pegawai negeri sipil.

“Saya enggak paham bahwa beliau sebenarnya politikus, tetapi dibungkus dengan aktivis struktural,” kata dia.

Karena itu, ia menyarankan agar Dahnil melakukan sejumlah langkah atau mekanisme agar tidak terjadi konflik kepentingan. Terutama, terkait jabatan di PP Pemuda Muhammadiyah dan Prabowo-Sandi.

“Silakan gabung, beliau PNS, ketum PP Pemuda Muhammadiyah. Silakan gimana aturannya. Selama dijalankan itu hak demokratis untuk bergabung atau membela pasangan Prabowo-Sandi," ujarnya.

Ia menambahkan, PP Pemuda Muhammadiyah perlu mengkaji apakah Dahnil perlu mengundurkan diri atau tidak dari jabatannya di organisasi karena keputusan politik ini. “Perlu dicek di AD/ART Muhammadiyah, apakah dia harus mundur, nonaktif atau gimana," ujar dia.

[video] GNPF Ulama Segera Menyusun Tim Pendukung Prabowo-Sandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement