Selasa 18 Sep 2018 09:40 WIB

Pidato SBY: Sindiran, Kritik, Hingga Kebanggaan Masa Lalu

SBY bicara soal politik, kesenjangan, krisis ekonomi, hingga sukses pemerintahannya.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menyampaikan pidato politik pada perayaan Hari Ulang Tahun Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9).
Foto:
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai menyampaikan pidato politik pada perayaan Hari Ulang Tahun Partai Demokrat ke-17 di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (17/9).

Tanda-tanda kepanikan juga sudah muncul. Namun, karena antisipasi yang cepat dan tepat, serta kebersamaan seluruh elemen bangsa untuk mengatasi krisis itu, ekonomi Indonesia selamat. SBY mengatakan bahwa faktor kepemimpinan, manajemen krisis dan kebersamaan kita juga merupakan kunci keberhasilan.

SBY pun berbangga diri akan kesuksesan dalam bidang pertahanan dan keamanan. Ini ditandai dengan selesainya konflik bersenjata di Aceh dan sisa-sisa konflik komunal di berbagai wilayah Indonesia. 

"Berkat ekonomi kita yang tumbuh tinggi, kita melakukan modernisasi kekuatan pertahanan dan Alutsista TNI, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara, secara masif, dan tergolong terbesar di tingkat kawasan. Kepolisian juga kita lakukan modernisasi dan reformasi untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitasnya," kata SBY.

Kesuksesan yang diklaim SBY juga berlanjut dalam bidang hukum dan keadilan, termasuk pemberantasan korupsi yang agresif dan tidak tebang pilih. Pemberantasan terorisme dan kejahatan Narkoba yang dilakukan secara serius serta tidak adanya intervensi kekuasaan dan campur tangan politik dalam penegakan hukum dan keadilan. 

Keberhasilan yang dia banggakan itu, dilanjutkan hingga ke bidang demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Menjunjung tinggi kebebasan rakyat, termasuk kebebasan pers, serta memberikan ruang yang luas kepada civil society. 

"Tentu di sana sini masih ada kekurangan dan masih banyak pula pekerjaan rumah yang harus kita lakukan," kata SBY.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan membantah pidato tersebut merupakan sebuah sindiran. Dia mengatakan, pembangunan merupakan hal yang bersifat sustainable sehingga apa yang sudah dicapai musah mudahan itu bisa dilanjutkan oleh pemerintahan sekarang.

"Ya ini juga merupakan feedback, saran, dan ini juga merupakan masukan bagi pemerintah. Kan Pak SBY juga menghargai apa yang sudah dicapai pemerintahan sekarang ini, menghargai pembangunan yang sudah dicapai, saya pikir itu," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement