REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan bahwa keberhasilannya terpilih sebagai salah satu wakil presiden Dewan Perempuan Internasional (International Council of Women/ICW) menjadi kebanggaan Indonesia.
"Alhamdulillah saya terpilih sebagai salah satu wakil presiden ICW mewakili Indonesia. Ini merupakan kebanggaan dan semangat untuk kita memperjuangkan kemajuan wanita Indonesia dan seluruh dunia," kata Giwo dalam konferensi pers di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Sabtu (15/9).
Ketua Umum Kowani tersebut memperoleh 62 suara dari total 491 suara yang masuk dalam pemilihan wakil presiden ICW periode 2018-2020 pada Sidang Umum ke-35 ICW di Yogyakarta.
Terpilihnya Giwo sabagai wakil presiden ICW menjadi kali kedua bagi Kowani untuk mewakili Indonesia di ICW, setelah kesempatan pertama diperoleh Kuraisin Sumhadi yang bahkan terpilih menjadi presiden ICW pada 1994-1997.
Giwo mengatakan untuk menjadi salah satu wakil presiden ICW memerlukan proses yang panjang, antara lain harus pernah duduk sebagai anggota dewan ICW dan pernah menjabat sebagai salah satu anggota komite pegarah ICW.
Dari 15 anggota dewan ICW, terpilih tujuh anggota untuk dapat mencalonkan diri sebagai wakil presiden, dan dari tujuh kandidat tersebut dipilih lima wakil presiden ICW, termasuk Giwo dari Indonesia.
Empat presiden lainnya yang terpilih pada Sidang Umum ICW ke-35, yakni Linda C. Liu (Taiwan) dengan perolehan 96 suara, Doris Bingley (Malta) 91 suara, Jamal Hermes Ghibril (Lebanon) 84 suara, Fatma Fatos Inal (Turki) 69 suara.
"Alhamdulillah, kiprah Kowani yang mewakili seribu organisasi wanita di Indonesia dapat diterima dengan sangat baik oleh 'board of directors' dan saya dapat mewakili Indonesia di ICW," kata Giwo.
Sidang Umum ICW ke-35 diselenggarakan ICW dan Kowani dengan didukung 35 BUMN, termasuk Perum LKBN Antara, di Yogyakarta pada 13-18 September 2018, yang juga dibarengi perhelatan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia pada 13-14 September 2018.