Jumat 14 Sep 2018 21:26 WIB

Risma Terpilih Jadi Presiden UCLG Asia Pasifik

Kepemimpinan Risma dinilai sudah diakui dunia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kiri) dan Presiden UCLG Aspac Won Hee-ryong (kedua kanan) memberikan keterangan pers terkait Kongres UCLG ASPAC ke-7 yang digelar di Surabaya, 13-14 September 2018.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kedua kiri) dan Presiden UCLG Aspac Won Hee-ryong (kedua kanan) memberikan keterangan pers terkait Kongres UCLG ASPAC ke-7 yang digelar di Surabaya, 13-14 September 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terpilih secara aklamasi menjadi Presiden United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) periode 2018-2020. Pemilihan presiden baru itu sekaligus mengakhiri forum resmi kongres UCLG Aspac ke-7 yang digelar di Dyandra Convention Hall, Surabaya sejak Kamis (13/9).

Sekretaris Jenderal UCLG Aspac Bernadia Irawati Tjandradewi mengatakan, Risma terpilih secara aklamasi dalam pemilihan presiden ini. Bahkan, dalam pemilihan ini tidak ada voting. Karena di Asia Pasifik itu selalu harmoni dan UCLG Aspac juga selalu menghindari voting, sehingga proses pemilihannya sangat cepat.

"Alasan utamanya mereka memilih Bu Risma karena memang beliau sudah terkenal bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat internasional,” kata Bernadia seusai pemilihan, Jumat (14/9).

Selain itu, lanjut Bernadia, kepemimpinan Risma dalam menata Surabaya juga sangat diakui oleh dunia. Terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diraih oleh Surabaya selama dipimpin Wali Kota Risma. “Banyak yang sudah tahu kinerja Bu Risma ini sangat luar biasa, dari dulunya Surabaya yang kotor dan panas, kini berubah menjadi bersih dan dingin,” ujar Bernadia.

Oleh karena itu, lanjut dia, banyak daerah dari berbagai negara berharap dengan terpilihnya Risma ini bisa membawa perubahan dan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di berbagai negara.

Risma mengaku heran dengan terpilihnya dirinya menjadi Presiden UCLG Aspac periode 2018-2020. Sebab, ia mengaku tidak pernah kampanye dan tidak pernah meminta jabatan tersebut. “Saya juga gak tahu prosesnya, ya sudah kalau saya diminta, saya juga ingin membantu mereka lah,” kata wali kota perwmpuan pertama di Kota Pahlawan tersebut.

Menurut Risma, di sisa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, ia ingin berbagi dengan daerah atau kota-kota di berbagai negara di dunia. Bahkan, ia mengaku ingin memikirkan daerah itu, karena yang paling dikhawatirkan saat ini adalah dampak dari global warming. “Insyallah saya akan bantu  menyelesaikan berbagai masalah-masalah itu,” ujar Risma.

Setelah menjabat sebagai Presiden UCLG Aspac, Risma mengaku akan langsung tancap gas untuk menyelesaikan masalah-masalah yang diprioritaskan. Sebab, jabatannya hanya dua tahun, dan itu terbilang pendek. “Makanya, nanti saya akan mengambil program-program yang diprioritaskan dulu, karena waktunya hanya 2 tahun,” kata dia.

Adapun beberapa program yang akan menjadi prioritas Risma adalah terkait masalah anak-anak dan pendidikannya. Selain itu juga ada kemiskinan, good government, serta global warming.

Ia juga memastikan, berbagai pengalaman yang telah dia lakukan di Kota Surabaya akan coba diterapkan untuk membantu berbagai daerah atau kota anggota UCLG Aspac ini. "Ya bagaimana nanti pengalaman membangun Surabaya ini bisa menjadi berguna bagi komunitas global," kata Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement