Jumat 14 Sep 2018 15:22 WIB

Penanganan Karhutla Sumbing Didukung Heli Water Bombing

Masyarakat diimbau agar ikut menjaga kawasan hutan dan gunung.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kepulan asap dari kebakaran hutan gunung Sumbing difoto dari Desa Pagergunung, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (11/9)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Kepulan asap dari kebakaran hutan gunung Sumbing difoto dari Desa Pagergunung, Bulu, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (11/9)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Upaya untuk memastikan pemadaman titik api di lereng Gunung Sumbing, Jawa Tengah, bakal mengerahkan helikopter water bombing dukungan Badan SAR Nasional (Basarnas). Selain dukungan peralatan, upaya pemadaman juga telah mendapatkan dukungan tambahan personil untuk dikonsentrasikan bagi penanganan kebakaran Gunung Sumbing. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui keterbatasan peralatan untuk memadamkan api menjadi kendala dalam upaya menangani kebakaran lahan dan hutan di Sumbing. Namun kendala peralatan pemadaman ini bakal dapat segera teratasi.

Karena sudah ada dukungan dari Basarnas. “Heli dukungan Basarnas sudah datang, sepertinya  kondisi areanya juga sudah disurvei,” katanya, di sela menyaksikan Kejuaraan Gantole 4 th Telomoyo Cup 2018, di puncak Telomoyo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Mudah-mudahan, kata Ganjar, api bisa dipadamkan lebih cepat dengan sarana helikopter tersebut. Termasuk titik-titik asap yang tersisa dan berpotensi menjadi kobaran api di lereng Gunung Sumbing.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Wonosobo, dan Magelang. Pun demikian dengan Perhutani, Basarnas, BPBD, serta unsur relawan terkait dalam upaya pemadaman api di lereng Sindoro dan Sumbing yang terbakar.

“Termasuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri. Sekarang petanya sudah ada dan langsung kita dorong semuanya ke sana, untuk menangani kebakaran lahan dan hutan di Gunung Sumbing,” katanya.

Kepada masyarakat, gubernur juga mengimbau agar ikut menjaga kawasan hutan maupun gunung di Jawa Tengah. Kejadian kebakaran di sejumlah gunung tahun ini, mestinya tidak kembali terjadi pada tahun depan.

“Hati-hati dengan puntung rokok, sisa api unggun dan buat kanalisasi. Kita mesti jaga dan Perhutani perlu mengintensifkan patroli di kawasan hutan,”  ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement