REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh melakukan beberapa usaha untuk meningkatkan cakupan imunisasi campak rubella (measles rubella/MR) dan bisa memenuhi target 95 persen. Upaya-upaya ini termasuk mengadakan pertemuan dengan ulama Aceh.
Kepala Dinkes Aceh Hanif mengatakan, instansinya berencana kembali membuat surat edaran ke semua kepala daerah di Aceh. Tak hanya itu, pihaknya berencana menggelar rapat dengan kepala daerah untuk membahas masalah ini.
"Pertemuan digelar untuk meningkatkan cakupan imunisasi MR di Aceh," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id dari Jakarta, Kamis (13/9).
Rencananya, kata dia, akan ada pertemuan Dinas Kesehatan Aceh dengan ulama, musyawarah pimpinan daerah (muspida), hingga tokoh masyarakat rabu pekan depan (19/9). Dinkes Aceh akan berkoordinasi untuk membahas apa kendalanya di lapangan dan solusinya bisa dirumuskan bersama.
Baca juga, 100 Anak Riau Alami Disabilitas karena Sindrom Rubella Akut
Tak hanya itu, kata dia, Dinkes Aceh juga kembali melakukan sosialisasi imunisasi MR lewat berbagai media. "Kami tingkatkan sosialisasi imunisasi MR supaya lebih maksimal (cakupannya). Target kami bisa mencapai 95 persen," katanya.
Ia menegaskan, imunisasi ini penting dari sisi kesehatan dan sifatnya darurat. Apalagi, penyakit ini bisa menimbulkan kecacatan.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima hingga 12 September 2018 pukul 19.00 WIB, sebanyak 13.273.469 atau 41,53 persen anak dari total sasaran 31.963.154 anak di 28 provinsi yang ada di luar Pulau Jawa telah mendapatkan imunisasi MR. Adapun daerah yang cakupan imunisasi MR paling rendah yaitu di Aceh sebesar 4,94 persen atau 76.461 anak. Sedangkan daerah yang mengalami cakupan imunisasi MR tertinggi yaitu Papua Barat sebanyak 85,58 persen atau 228.030 anak Papua Barat telah mendapat imunisasi MR.