Rabu 12 Sep 2018 22:35 WIB

Kwik Kian Gie Masuk Timses, SBY Jadi Jurkam Prabowo-Sandi

Prabowo dan SBY hari ini kembali menggelar pertemuan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Pendaftaran Calon Presiden Prabowo. Pasangan Capres-Cawapres Prabowo (kiri) dan Sandiaga Uno berfoto usai  menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua KPU Arief Budiman (kedua kanan) di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (10/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Pendaftaran Calon Presiden Prabowo. Pasangan Capres-Cawapres Prabowo (kiri) dan Sandiaga Uno berfoto usai menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua KPU Arief Budiman (kedua kanan) di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambangi rumah presiden keenam RI Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (12/9) malam. Prabowo mengatakan, kedatangannya itu guna berdiskusi terkait langkah, sinergi serta narasi ke depan terkait pilpres dan pileg.

Menurut Prabowo, langkah kedua pemilihan umum itu harus dipikirkan secara seimbang. Dia mengatakan, ini mengingat kesuksesan sebuah pemerintahan akan membutuhkan topangan dari keberhasilan di legislatif.

"Kita harus cari sinergi dan kita sudah ada gambaran bagaimana ke depannya," kata Prabowo Subianto usai mengadakan pertemuan dengan SBY di Jakarta, Rabu (12/9).

Prabowo mengungkapkan, kedatangannya ke tempat tinggal dewan pembina partai Demokrat itu juga untuk mengumpulkan komposisi tim suksesnya jelang pemilihan presiden 2019 nanti. Dia mengatakan, tengah mengumpulkan otak-otak terbaik untuk dimasukan sebagai komposisi timsesnya.

Sejauh ini, Prabowo mengatakan, nama-nama seperti mantan menteri Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan ketua Bappenas Kwik Kian Gie sepakat untuk membantu tim Prabowo-Sandiaga untuk memecahkan masalah yang ada saat ini. Ajakan terhadap fungsionaris PDIP itu, Prabowo mengatakan, tak lepas dari kondisi ekonomi saat ini yang dinilai terlalu membebankan rakyat.

Dia melanjutkan, tim juga akan diisi oleh kekuatan kaum muda yang sebagian nantinya tidak akan dilibatkan dalam politik praktis. "Jadi saya kira soal tim pakar itu ada dua, di tim kampanye dan ada yang di tim khsusus. Katakanlah ada orang-orang yang tidak kami libatkan di politik praktis tapi kami tugaskan untuk memikirkan policy saja," katanya.

Sementara, Prabowo mengatakan, posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan disetarkaan dengan posisi Prabowo sebagai Dewan Pembina Tim Pemenangan. Sedangkan SBY, dia mengatakan, akan ditempatkan sebagai juru kampanye sesuai dengan keinginannya.

"Tapi posisinya sudah di atas, kalau Godfather sudah di ataslah, dia itu mentor saya jadi ini bukan urusan partai saja, urusan Magelang ini ceritanya," kata Prabowo sambil tertawa.

Tak hanya membahas komposisi tim pemenangan, diskusi kedua politikus itu juga menyangkut kepentingam rakyat terutama perihal ekonomi. Dia mengatakan, pihaknya membutuhkan kekuatan dari para anggota Partai Demokrat yang memiliki pengalaman di bidang ekonomi, pemerintahan dan pengolaan ekonomi.

Dia mengatakan, pasangan calon berniat memiliki tim pakar yang kuat dibidang pengelolaan ekonomi karena ini masalah bangsa. Prabowo melanjutkan, hal itu juga yang menjadi sumber dari segala ancaman kepada masa depan bangsa. "Makanya ini serius digarap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement