REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten menargetkan masuk dalam tiga besar Nasional untuk capaian kinerja. Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Provinsi Banten, Teguh Purwanto di Tangerang, Rabu (12/9), mengatakan selama kurun tahun 2017 BPJS Ketenagakerjaan Provins Banten telah masuk dalam peringkat lima nasional.
Padahal, sebelumnya BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Banten berada di posisi kedua terbawah, dengan kerja keras semua pihak akhirnya melesat hingga masuk dalam peringkat kelima. Hasil penilaian tersebut atas dasar indikator kepersetaan, pemenuhan target, iuran, target akuisisi kepesertaan dan pelayanan.
"Kami targetkan pada tahun ini bisa masuk dalam tiga besar dan peluangnya sangat besar untuk merealisasikannya. Sebab, capain di setiap wilayah kantor cabang sangat bagus juga. Sebab 'tagline' kami adalah 'Jawara dan Juara'," ujarnya.
Teguh mengatakan, dari tiga kantor cabang BPJS kelas 1 yang berada di wilayah Banten, Kantor Cabang BPJS Cikupa telah menorehkan prestasinya pertama kalinya. Bahkan untuk BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Tangsel dan Batuceper diprediksi akan memasuki lima besar nasional.
"Tagline kami adalah Jawara disebabkan oleh ketertarikannya terhadap sosok jawara Banten yang berani menegakkan kebenaran untuk menjunjung tinggi integritas. Itu tidak akan saya ubah sebelum kanwilnya Juara," kata Teguh didampingi Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Banten, Hasan Fahmi.
Teguh optimistis dapat mencapai posisi tersebut, bahkan target pun ditingkatkan untuk pencapaian tahun 2019. "Saya optimis dapat merebut posisi ketiga nasional. Saatnya kita jadi juara di Tanah Jawara," tambahnya.
Pada akhir 2017 jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Provinsi Banten mencapai 1,4 juta. Jumlah tersebut didominasi kategori peserta jasa konstruksi dan Bukan Penerima Upah (BPU).