REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku ingin bertemu dengan mantan Menpora Roy Suryo untuk membahas terkait persoalan 3.226 unit aset Barang Milik Negara (BMN) yang belum dikembalikan. Sesmenpora Gatot Dewa Broto menyebut usulan pertemuan tersebut diinisiasi langsung oleh Imam Nahrawi.
"Pak menteri kemarin ada usul yang bagus memerintahkan kepada kami, kepada saya, untuk segera mempertemukan pak menpora dengan Pak Roy Suryo. Jadi duduk bareng," kata Gatot di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9).
Gatot menjelaskan pertemuan tersebut dinilai perlu dilakukan agar euforia keberhasilan penyelenggaraan Asian Games tidak malah larut ke isu-isu yang lain. Menpora berharap bisa menyelesaikan dengan cara-cara baik dengan bisa bertatap langsung dengan politikus Partai Demokrat tersebut.
Belum diketahui kapan pertemuan tersebut akan digelar. Hal tersebut lantaran Menpora baru memerintahkan Rabu (5/9) kemarin. Sementara itu terkait kabar yang menyebut bahwa Roy Suryo akan melayangkan somasi terhadap Kemenpora.
"Ya prinsipnya itu hak Pak Roy. Prinsipnya kami selesaikan baik-baik. Kita juga tidak ingin ramai-ramai karena terus terang saya sendiri urusan Asian Games sudah capek. Tiba-tiba ada urusan kayak gini sangat melelahkan padahal sebentar lagi kami ada urusan Asian Paragames," katanya.
Sebelumnya beredar surat Kementerian Pemuda dan Olahraga melayangkan surat nomor 523/SET.BII/V/2018 tertanggal 1 Mei 2018. Surat tersebut berisi pemberitahuan soal pengembalian Barang Milik Negara (BMN) yang ditujukan kepada Roy Suryo selaku mantan Menpora. Menanggapi hal tersebut Roy pun membantah.
“Aset BMN Kemenpora sebanyak 3226 unit yang disebut-sebut masih saya bawa? Padahal tidak sama sekali,” ujar Roy kepada wartawan, Rabu (5/9).