Selasa 04 Sep 2018 21:00 WIB

Agung Laksono Tegaskan Golkar Solid Dukung Jokowi-Ma'ruf

Agung membantah Golkar terpecah jelang pilpres dan pemilu 2019.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta seluruh jajaran kader Partai Golkar menjaga soliditas partai jelang Pemilu 2019 mendatang. Hal ini juga diungkapkan Agung untuk memenangkan Partai Golkar dalam Pilpres dan Pileg 2019.

Agung sekaligus membantah isu adanya perpecahan di internal Partai Golkar terkait dukungan dalam Pilpres 2019. "Kita imbau jaga soliditas dan kekompakan, (soliditas) ini diperlukan dan tidak benar kalau ada yang menyebutkan Golkar terpecah belah, Kami semua tetap kompak dan satu," ujarnya usai rapat pleno Dewan Pakar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (4/9).

Agung menyatakan hingga saat ini Partai Golkar tetap konsisten mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres. Agung juga menyebut seluruh jajaran Golkar di Tanah Air satu sikap untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, suara satu atau dua kader yang berbeda, itu tidak mencerminkan perpecahan di internal Partai Golkar.

"Itu adalah sikap pribadi saja dan kira tetap bersatu, semua sama dan kami mengadakan pembicaraan di daerah tidak ada perpceahan karena kami sadar bahwa pemilihan wapres adalah hak preogratif dari presiden dan kami sudah terima sudah ikhlas siap," kata Agung.

Agung pun mengingatkan para kader bahwa saat ini Partai Golkar memiliki pekerjaan rumah untuk menang dalam Pileg 2019 dengan target meraih 110 kursi di DPR. Sehingga soliditas dan kekompakan menjadi hal penting yang harus dilakukan kader.

"Target ini meningkat dari tahun 2014 lalu dan sebuah target yang tidak ringan karena perlu kerja keras di tengah himpitan dan situasi dinamika politik sekarang," ujar Agung.

Sebelumnya, Politikus Senior Golkar Fadel Muhammad menyebut sejumlah kader Golkar menyayangkan dipilihnya Ketua MUI Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo di ajang pilpres 2019. Hal ini juga kata Fadel, memicu perpecahan di internal Golkar karena berharap kader Golkar mengisi posisi cawapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement