REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) Bali bekerja sama dengan Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Bali kembali mengirimkan bantuan untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali, Aminullah, mengatakan misi kemanusiaan ini diharapkan bermanfaat bagi saudara-saudari di Bumi Gora.
"Kegiatan yang diinisiasi LazisMu Bali ini merupakan bagian dari jihad kemanusiaan guna meringankan beban sesama yang membutuhkan," katanya, Jumat (31/8).
Aminullah mengatakan pihaknya tak hanya mengirim bantuan berupa sembako dan obat-obatan, melainkan juga dua unit ambulans dan tim medis. Mereka terdiri dari para dokter dan ahli psikologi sosial dari Muhammadiyah Jawa Tengah.
"Tim medis dan psikososial sangat dibutuhkan masyarakat korban gempa dalam masa pemulihan. Semoga misi kemanusiaan ini bermanfaat," ujarnya.
Ketua LazisMu Bali, Subro Mulissy, menambahkan sembako yang dikirim ke Lombok, di antaranya berupa bahan pokok pangan, kopi, susu, teh, dan mi instan. Perlengkapan mandi cuci kakus (MCK), terpal, dan uang juga disumbangkan.
Seluruh bantuan dibawa 22 relawan, terdiri dari tim medis, kokam ali, dan MDMC. Semua relawan akan berada di Lombok selama satu bulan, sementara tim medis dan kokam selama dua pekan.
"Ini adalah bantuan ketiga yang kami kirimkan," ujarnya.
Bantuan ini diberikan untuk seluruh umat yang ada di Lombok, bukan hanya satu kalangan saja. Bantuan tahap ketiga ini telah dikirimkan, Kamis (30/8) lalu, dan bukan tidak mungkin disusul bantuan tahap keempat dan seterusnya.
Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) kembali mengguncang Lombok hari ini, Jumat (31/8), sekitar pukul 09.37 WITA. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 8,37 lintang selatan (LS) dan 116,06 bujur timur (BT), tepat di laut pada jarak 23 kilometer (km) di barat laut Mataram. Kedalamannya mencapai 10 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores atau Flores Back Arc Thrust. Gempa di selatan Lombok ini dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme kombinasi pergerakan naik mendatar.
Guncangan dirasakan di Lombok Utara, Lombok Barat, dan Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Denpasar, Kuta, dan Karangasem. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut.
"Hasil permodelan kami menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Rahmat. Rahmat mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya.