REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota Malang bersama dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Malang berencana membangun ulang sekolah yang rusak akibat gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Rencana itu tertuang dalam dialog dengan Plt Wali Kota Malang, Sutiaji dan Sekertaris Daerah Kota Malang, Wasto, di ruang kerja Wali Kota, belum lama ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, jika Pemkot Malang sudah turut andil dalam memberikan bantuan kepada korban gempa di Lombok dengan mengumpulkan donasi dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat. "Kemarin Pemkot sudah menggalang bantuan dari ASN dan juga bantuan dari masyarakat untuk diserahkan kepada korban gempa," kata Sutiaji melalui keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (28/7).
Menurut Sutiaji, selama ini bantuan kepada korban gempa di lombok cenderung parsial antara lembaga atau organisasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, jika bantuan tersebut bisa dijadikan satu kesatuan, maka bisa digunakan untuk membangun sekolah yang roboh di Lombok. Dalam hal ini terutama untuk membangun gedung SD di Lombok.
"Nanti teknisnya kita akan bicarakan lebih detail, yang penting niatan baik ini harus bisa kita realisasikan demi saudara kita di Lombok yang sedang tertimpa musibah," ujarnya.
Sutiaji menambahkan, saat ini Pemkot Malang juga akan menggandeng perguruan tinggi di Kota Malang. Kerjasama ini untuk merealisasikan pembangunan sekolah yang roboh atau rusak parah sehingga dapat berfungsi dengan baik.
Sementara Sekda Kota Malang, Wasto, menjelaskan, pihaknya nanti akan melakukan survei, sekolah mana di Lombok yang kondisinya roboh dan harus dibangun kembali. Sekolah-sekolah tersebut nantinya diberikan keterangan akan direnovasi oleh Pemkot Malang. Ia sangat optimis, dengan adanya banyak bantuan dari berbagai pihak, rencana membagun sekolah yang rusak di Lombok ini akan terealisasi dengan baik.