Selasa 28 Aug 2018 17:04 WIB

BNPB: Gempa 6,2 SR di NTT tidak Ada Kaitan dengan Lombok

Dua gempa bumi terjadi di NTT pada Selasa siang.

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers mengenai gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok, NTB di Jakarta, Senin (6/8).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers mengenai gempa bumi yang mengguncang wilayah Lombok, NTB di Jakarta, Senin (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi mengguncang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (28/8). Gempa tersebut mengguncang NTT dengan kekuatan 6,2 dan 5,8 Skala Richter (SR).

"Telah terjadi gempa bumi dua kali dengan kekuatan Magnitudo 6,2 dan 5,8 di tenggara Kupang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan tertulis, Selasa (28/8).

Gempa pertama terjadi pada pukul 14:08 WIB pada titik koordinat 10.96 Lintang Selatan dan 124.16 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Km. Gempa pertama berkekuatan 6,2 SR. Sedangkan gempa kedua berkekuatan 5,8 SR terjadi di titik koordinat 10.99 Lintang Selatan, 124.09 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Km.

Sutopo juga memastikan bahwa gempa kali ini tidak ada kaitannya dengan gempa di Lombok. Sehingga, gempa di NTT tidak bisa disebut dengan gempa susulan dari Lombok.

Pasalnya sambung Sutopo, karena sumber gempa di Kupang dengan Lombok berbeda. Gempa NTT, berasal dari zona subduksi yakni pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia.

"Sumber gempa berbeda dengan sumber gempa di Lombok dan Sumbawa. Kedua gempa yang terjadi pada hari ini tidak ada kaitannya," tegasnya.

Berdasarkan analisis peta intensitas, kata dia, gempa dirasakan ringan dan tidak merusak. Beberapa titik yang merasakan gempa tersebut di antaranya, kota Kupang dan Kabupaten Rotendao selama dua detik.

"Tidak ada kepanikan di masyarakat, mereka tetap melakukan aktivitas secara normal. Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami," kata dia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Timor ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault). Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di kota Kupang dan kabupaten Kupang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," jelas Rahmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement