Selasa 28 Aug 2018 16:25 WIB

Sleman Luncurkan Layanan Perlindungan Sosial Jemput Bola

Lasamba bertujuan mendekatkan layanan dari Pemkab Sleman kepada masyarakat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Bupati Sleman, Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, meluncurkan program baru yakni Layanan Sambang Warga (Lasamba). Peluncuran ini sebagai usaha meningkatkan kualitas birokrasi yang responsif dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat Kabupaten Sleman.

Peluncuran pertama dilaksanakan di Dusun Sembung, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Lasamba dilakukan Bupati Sleman, Sri Purnomo, didampingi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Sri Murni Rahayu.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, menjelaskan Lasamba memang merupakan satu program inovasi dari Dinas Sosial Kabupaten Sleman tahun ini. Itu jadi program jemput bola dalam menangani aduan masyarakat terkait layanan perlindungan sosial.

Ia menekankan, Lasamba bertujuan untuk mendekatkan layanan dari Pemkab Sleman kepada masyarakat. Utamaya, dengan menyambangi langsung rumah-rumah masyarakat demi meningkatkan pelayanan publik yang ada, dan sudah menjadi hak masyarakat.

"Khususnya, bagi masyarakat tidak mampu yang membutuhkan pelayanan sosial dan bantuan sosial," kata Sri, Senin (27/8).

Sri mengatakan, program Lasamba ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat tidak mampu atau membutuhkan untuk mendapatkan bantuan. Itu semua dapat didapatkan tanpa harus mengajukan terlebih dulu kepada Dinas Sosial.

Pada kesempatan itu, turut diserahkan bantuan dari bupati Sleman kepada tujuh warga yang membutuhkan. Total bantuan yang diberikan sebanyak Rp 10.700.000, serta satu buah alat kaki palsu dan dua unit kursi roda.

Selain itu, bupati turut memakaikan rompi kepada sejumlah relawan yang tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC). Pemakaian itu sekaligus sebagai tanda diluncurkannya program Lasamba di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Sri Murni Rahayu, menyampaikan demi mendukung pelaksanaan program, Lasamba memang dibantu TRC. Saat ini, ada setidaknya 25 personil TRC.

Mereka terdiri dari personil Dinas Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Pendamping PKH. Tujuannya, agar program Lasamba lebih cepat dan tuntas dalam memberi layanan.

"Selama pelaksanaan Lasamba 2018 ini, kurang lebih 77 warga atau keluarga yang sudah terlayani," ujar Sri.

Ia menerangkan, sebagian besar keluhan dan aduan masyarakat yang sudah bisa terlayani merupakan alat bantu bagi penyandang disabilitas. Mulai kaki palsu, kursi roda, dan lain-lain.

Selain itu, ada keluhan-keluhan tentang keluarga yang kesulitan biaya sekolah anak-aak, dan lanjut usia yang terlantar. Sri berharap, Lasamba benar-benar membantu menghadirkan layanan perlindungan sosial kepada masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement