Kamis 16 Aug 2018 17:07 WIB

Nasdem tak Khawatir Ada Aksa Mahmud di Pertemuan Prabowo-JK

Taufiq tak mau berandai-andai Aksa bakal masuk tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Rep: Mabruroh, Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Anggota komisi III DPR-RI Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di gedung Nusantara II, Selasa (24/10).
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Anggota komisi III DPR-RI Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi di gedung Nusantara II, Selasa (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kehadiran pengusaha, Aksa Mahmud, di pertemuan Jusuf Kalla dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Prabowo-Sandiaga menyambangi kediaman Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) di Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (15/8) malam.

"Kalau pak Aksa Mahmud ada di situ, ya, karena memang kemana pun perginya JK membawa pak Aksa. Jadi, dalam pertemuan-pertemuan apa saja, JK sering di dampingi pak Aksa," kata Taufiq saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (16/8).

Saat ditanya kemungkinan Prabowo-Sandiaga meminta restu JK agar Aksa menjadi tim pemenangan mereka, Taufiq menyatakan enggan berandai-andai. Ia justru menyatakan pertemuan tersebut untuk mengisyaratkan pesan kepada masyarakat umum bahhwa tidak ada persoalan dari para kalangan elite parpol. 

"Itu untuk memberikan pesan pada masyarakat kecil bahwa tidak ada persolan di tingkat atas, itu hal biasa saja," kata dia. 

Baca Juga: Prabowo-Sandiaga Silaturahim ke PBNU

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga mengaku tak khawatir dengan kehadiran Aksa Mahmud, yang dikenal sebagai orang dekat JK dalam panggung politik. Hasto menilai, Aksa merupakan salah satu bagian dari keluarga JK. 

Karena itu, ia menilai wajar ada kehadiran Aksa dalam pertemuan yang dilakukan pada Rabu (15/8). “Jangan gara-gara Pilpres, setiap hal dipolitisasi. Hal-hal yang baik itu akan selalu baik, tidak berubah hanya gara-gara persaingan presiden,” kata dia.

Hasto juga menilai pertemuan antara Prabowo-Sandiaga dengan JK sebagai sesuatu yang wajar. Ia mengatakan pertemuan itu hanya sekadar bentuk silaturahim wakil presiden dengan warganya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement