REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok (Lobar) Barat Fauzan Khalid mengatakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lobar berupaya penuh melakukan akselerasi dalam penanganan korban terdampak gempa di Lobar. Salah satu kebutuhan mendesak di Lombok Barat saat ini adalah air bersih.
"Kita terus berusaha dan berupaya membantu masyarakat di dalam percepatan penanganan pasca gempa. Bantuan apa yang kurang dan diperlukan di pengungsian untuk segera melapor ke posko melalui Pak Kadus (Kepala Dusun), termasuk keperluan kesehatan," ujarnya saat meninjau kondisi warga di titik pengungsian Dusun Kapek Bawah dan Dusun Kapek Atas di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lobar, NTB, Rabu (15/8) kemarin.
Fauzan juga menginformasikan penanganan bagi rumah warga yang rusak. Sesuai arahan Presiden Jokowi, pemerintah akan memberikan bantuan tabungan bagi warga terdampak gempa yang rumahnya mengalami kerusakan.
"Rumah rusak berat akan diberikan ganti rugi sebesar Rp 50 juta. Sedangkan rumah rusak sedang sebesar Rp 25 juta dan rumah rusak ringan sebesar Rp 10 juta," kata dia.
Saat ini, ia katakan, warga di pengungsian mengeluhkan pasokan air bersih. Ketiadaan air bersih di beberapa lokasi pengungsian pascagempa menyebabkan sumur dan mata air jadi kering.
"Akibatnya, warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk di Dusun Kapek Bawah dan Kapek Atas," ucap Fauzan.
Fauzan melalui Dinas Kesehatan Lobar berjanji akan segera mendirikan tandon air di kedua dusun tersebut. Ia menilai, air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan penting saat terjadinya bencana.
Kepala Dinas Kesehatan Lobar Rachman Sahnan Putra mengatakan, pihaknya bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) sudah memasang dua puluh tandon air di beberapa titik. "Besok ini kita akan pasang tiga unit tandon lagi masing-masing di Gegerung dan Sigerongan untuk Kecamatan Lingsar. Lalu, di Desa Bukit Tinggi di Kecamatan Gunung Sari. Dua lagi segera kita pasang di Dusun Kapek Bawah dan Kapek Atas ini," ujar Rachman.
Rachman menjelaskan, ada beberapa solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di titik-titik pengungsi. Pertama, jika lokasi tersebut memiliki mata air, cukup dengan memasang tandon air termasuk pasang mesin untuk menarik air. Jaringan perpipaan yang didirikan masyarakat atau sumur masyarakat juga dapat jadikan mata air.
Sedangkan untuk lokasi yang tidak memiliki mata air akan didirikan tandon air saja. Selanjutnya pemenuhan air akan dilakukan oleh pihak PDAM atau BPBD Lobar.
"Kita koordinasikan titik-titik mana saja yang harus mereka isi. Dan mereka siap. Misalnya saja dua hari yang lalu kita sudah pasang enam titik di Desa Selat. Tiap hari diisi mereka," katanya.
Selain di titik pengungsian, pihaknya juga memperhatikan pasokan air bersih di rumah sakit dan puskesmas. Rencananya, Dinas Kesehatan Lobar juga akan mendirikan toilet portabel.