Rabu 15 Aug 2018 23:19 WIB

Tiket Penyeberangan Bali Pakai Nontunai, Penumpang Kaget

Tiket nontunai diberlakukan bagi pejalan kaki.

Red: Nur Aini
Sejumlah kendaraan antre memasuki kapal saat akan menyeberang ke Pulau Jawa di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Selasa (12/6).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Sejumlah kendaraan antre memasuki kapal saat akan menyeberang ke Pulau Jawa di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Penumpang kapal yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, ke Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mengaku kaget dengan sistem pembelian tiket secara nontunai. Tiket nontunai diberlakukan kepada penumpang pejalan kaki.

Petugas harus menjelaskan sistem yang baru diterapkan tersebut kepada penumpang pejalan kaki. Hal itu karena mereka hendak membayar dengan uang tunai seperti biasanya. "Saya kira masih bisa membeli tiket pakai uang seperti biasanya, ternyata ada kartu khusus yang harus kami beli dan isi saldo," kata salah seorang calon penumpang kapal.

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang yang juga membawahi Pelabuhan Gilimanuk Solikin mengatakan, sesuai SK Direktur Jenderal Perhubungan Darat, pembelian tiket nontunai untuk jasa penyeberangan pelabuhan sudah mulai diberlakukan. Namun untuk Pelabuhan Gilimanuk yang menghubungkan dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, ia mengatakan, masih diterapkan kepada pejalan kaki. Hal itu karena untuk mobil masih perlu dilakukan penyesuaian sistem serta petugas di lapangan.

"Untuk kendaraan kami masih melakukan penyesuaian antara bank, petugas serta sistemnya. Tapi besok, kami sudah berlakukan juga untuk kendaraan," katanya.

Untuk kartu elektronik pembayaran nontunai, menurutnya, pada awal diterapkan diberikan gratis kepada 200 penumpang. Namun penumpang selanjutnya harus membeli Rp 200 ribu.

Dengan membeli kartu tersebut, katanya, tidak hanya bisa digunakan membayar jasa penyeberangan. Tapi, kartu bisa terpadu untuk membayar jalan tol, tiket kereta api bahkan berbelanja di toko atau minimarket. "Cukup sekali membeli kartu itu sudah bisa digunakan untuk banyak keperluan. Selanjutnya, pemilik kartu tinggal mengisi saldo saja lewat bank yang ditunjuk," katanya.

Untuk pengisian saldo, ia mengungkapkan, ada empat bank pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Republik Indonesia (BRI) dan Bank Tabungan Negara (BTN). Untuk mempermudah penumpang yang sudah sampai pelabuhan, menurutnya, disediakan loket dari empat bank tersebut di areal pelabuhan baik untuk membeli kartu baru maupun mengisi saldo. "Dengan sistem pembayaran tiket non tunai ini pelayanan terhadap kendaraan dan penumpang akan bisa lebih cepat dilakukan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement