REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) disiapkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi ketua Tim Pemenangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Partai Demokrat pun mengakui sosok Aher yang memiliki jiwa kepemimpinan untuk menjadi ketua tim pemenangan.
"Iya Aher memiliki kapasitas untuk memimpin tim pemenangan, karena beliau juga memiliki track record memimpin Jawa Barat," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahean saat dihubungi Republika, Rabu (15/8).
Artinya, lanjut Ferdinand, sosok Aher sudah tidak diragukan lagi apabila kemudian terpilih menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi. Alasannya, Aher memiliki leadership dan jaringan di lapangan juga sudah dimiliki.
"Jadi tinggal kita lihat saja nanti kesepakatan teman-teman koalisi di internal memilih siapa," ujarnya.
Pasalnya, tambah dia, menetapkan siapa bakal ketua tim pemenangan juga tidak bisa lepas dari pasangan capres dan cawapres sendiri. Karena menurutnya, capres dan cawapres pastinya memilih ketua tim yang memiliki chemistry.
"Mereka harus nyaman dengan ketua tim pemenangan dong karena kalau tidak nyaman maka akan sulit bekerja sama, sehingga hubungan baik dengan personal capres-cawapres juga sangat penting," ungkapkan.
Ferdinand, sebelumnya mengatakan, bahwa Demokrat pun memiliki kader-kader yang siap menjadi ketua tim pemenangan. Mereka di antaranya Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin.
"Mereka ini juga layak dipertimbangkan untuk memimpin tim pemenangan nanti," ujarnya.
Prabowo Subianto kemungkinan akan menunjuk Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Jenderal (Purn) Djoko Santoso, sebagai ketua tim pemenangan. Prabowo akan membahas hal tersebut dengan parpol koalisi.
"Prabowo menunjuk kemungkinan Djoko Santoso dan sempat menanyakan apakah beliau bersedia atau tidak. Tadi Djoko Santoso bersedia, tinggal nanti apakah keputusannya disepakati parpol koalisi atau tidak, akan dibahas," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo di kediaman Prabowo, Jakarta, Selasa (14/8).
Edhy mengatakan keputusan Prabowo itu diambil setelah mendengarkan masukan berbagai pihak termasuk menanyakan kepada bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno pada Selasa (14/8) sore. Menurutnya, Prabowo memiliki pertimbangan bahwa Djoko merupakan tokoh nasional dan mantan Panglima TNI yang memiliki kemampuan melobi serta dekat dengan semua kelompok.
"Kami yakin Djoko Santoso diterima semua kalangan, namun ini baru usulan Prabowo, nanti harus minta pertimbangan partai pengusung lainnya," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika