REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama 25 hari berstatus sebagai buronan, dalang pembunuhan bos minyak berinisial AX (35) kabur hingga ke Pulau Tepa, Maluku.
Namun, jejak pelarian buronan itu akhirnya terungkap petugas saat hendak berpindah tempat ke Pulau Wetar pada Jumat (10/8). Ia diduga kehabisan uang.
"Sudah habis uangnya," kata Panit 4 Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) AKP Iskandar saat ditemui usai rilis kasus pembunuhan bos minyak di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/8).
Polisi menyita sebuah telepon genggam yang digunakan AX selama kabur dari kejaran petugas. Diduga AX membawa uang tunai dalam jumlah besar selama buron, lantaran jarak pelariannya yang cukup jauh hingga ke ujung Indonesia bagian timur.
Iskandar menjelaskan, untuk menuju pulau terpencil itu, AX menyewa sebuah kapal milik nelayan sekitar. "Pakai kapal kayu," katanya.
Lebih lanjut, Iskandar tak menjelaskan alasan AX melarikan diri ke Pulau Tepa. Dia hanya menjelaskan selama perjalanan dari Jakarta menuju Maluku itu, Alex menggunakan jalur laut. "Ya naik kapal juga," kata dia.
Baca juga, Pembunuhan Bos Minyak Dirapatkan di Tiga Tempat.
Untuk diketahui, Tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Metro Penjaringan telah menangkap empat pelaku yang terlibat dalam penembakan Herdi Sibolga (45) yakni berinisial AS (41), JS (36), PWT (32), dan SM (41).
Peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Jumat (20/7) lalu, usai korban pulang kantor. Herdi yang juga mengurus perizinan kapal ditembak oleh orang tidak dikenal.
Sebelum itu, salah seorang saksi ada yang telah melihat pelaku sudah mengintai korban saat baru turun dari mobil di Jalan Jelambar Aladin, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Setelah menembak, pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motor.
Dari pemeriksaan saksi-saksi, salah satu pelaku yang dibonceng memiliki ciri-ciri rambut cepak. Selain itu, pihak kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa selonsong peluru di lokasi kejadian.