Sabtu 11 Aug 2018 19:10 WIB

Pengamat: Sandiaga Bisa Ambil Hati Pemilih Milenial

Nasdem yakin Jokowi bisa menggaet massa milenial.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersama AHY
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bersama AHY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai, peluang pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno lebih besar untuk menarik massa tengah atau massa yang belum menentukan pilihannya. Ray Rangkuti pun melirik peran Sandiaga.

"Potensi dari Prabowo-Sandi lebih banyak peluang menarik massa. Kalau dilihat yang sektor tengah, ingin pemilih milenial, kelompok kelas menengah, terdidik yang di mana figurnya Sandiaga bisa masuk ke sini," kata Ray di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8).

Menurut Ray, Sandiaga bisa mengambil hati pemilih milenial lantaran Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak memiliki kecenderungan ataupun tokoh keagamaan.  Sementara pasangan calon Presiden Joko Widodo, Ma'aruf Amin tidak memiliki daya tarik di kalangan massa tengah. "Jadi yang bisa dilakukan Pak Ma'aruf ya mengkonsolidasi saja orang-orang yang sudah menentukan pilihannya dari awal," kata Ray.

Bahkan, hadirnya Ma'aruf Amin  juga menimbulkan risiko massa tengah akan menunda pilihan politiknya dari yang semula cenderung memilih Jokowi.  "Pak Prabowo punya potensi mendulang suara. Selama ini kan problemnya Pak Prabowo bagaimana menarik kelompok tengah. Problemnya Pak Jokowi sebenarnya bukan kelompok tengah, tapi dengan Pak Ma'aruf hadir, yang tadinya 60 persen ke Pak Jokowi, bisa jadi menunda," jelas Ray.

Baca juga,  Jokowi Gandeng Ma'ruf Amien Demi Kebinekaan.

Sementara Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Taufiqulhadi yakin meskipun menggandeng Maaruf Amin, Jokowi tidak akan kehilangan suara dari para generasi milenial.

"Presiden kan masih muda, simbol ada pada  presiden bukan pada wapres, untuk tarik suara mileneal akan tampilkan presiden. Kami munculkan reprsentasi generasi mileel di presiden langsung," tegasnya.

Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya memilih Kiai Ma'ruf Amien sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampinginya pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Jokowi mengatakan pilihan tersebut atas dasar kebinekaan. 

Ia mengatakan Ma’ruf Amien merupakan sosok yang tepat yang memiliki latar belakang yang mumpuni. Selain sebagai tokoh agama, Ma'ruf juga pernah menjabat di berbagai posisi. 

"Beliau sebagai anggota DPRD, DPR RI, MPR RI, wantimpres, rais am PBNU dan juga ketua MUI. Dalam kaitannya dengan kebinekaan Profesor Maruf Amien saat ini juga menjabat sebagai dewan pengarah BPIP," kata dia Jokowi dalam deklarasinya di Restoran Plataran Menteng, Jakarta, Kamis (9/8). 

Jokowi mengatakan keputusan kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden dan menggandeng Ma’ruf diambil setelah mendapatkan berbagai masukan. Jokowi mengaku mendengarkan saran dari para ulama, ketua umum partai, dan seluruh pengurus partai serta relawan pendukungnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement