Jumat 10 Aug 2018 22:07 WIB

Pemkab Lobar Sediakan Dapur Umum untuk Korban Gempa

Kehadiran dapur umum diharapkan bisa meringankan beban para korban di posko pengungsi

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Para relawan memasak untuk berbuka puasa bersama didapur umum di Kawasan Sawah Lio, Tambora, Jakarta, Ahad (20/5).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Para relawan memasak untuk berbuka puasa bersama didapur umum di Kawasan Sawah Lio, Tambora, Jakarta, Ahad (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kepala Dinas Sosial Lombok Barat (Lobar), Ambaryati mengatakan dapur umum telah disiapkan untuk warga yang mengungsi. Dapur umum yang berada di Posko Utama Tanggap Bencana Gempa Bumi Lombok Barat akan mendistribusikan bantuan makanan setiap harinya kepada korban gempa di Lombok Barat.

Sebelumnya, ia mengatakan, dapur umum difungsikan untuk membantu korban gempa di Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Ahad (29/7). Namun, Gempa kedua yang mengguncang Lombok pada Ahad (5/8) juga berdampak hebat di Kabupaten Lombok Barat. Akibatnya ribuan warga terpaksa mengungsi.

"Untuk menyediakan logistik makanan bagi para pengungsi, Pemkab Lobar terpaksa menarik beberapa tenaganya termasuk dapur umum yang ada di Lombok Utara," ujarnya di Lobar, NTB, Jumat (10/8).

Dia mengatakan dapur umum di posko ini sudah mulai beroperasi sejak Rabu (8/8). Kehadiran dapur umum diharapkan dapat meringankan beban para korban di posko pengungsian. Saat ini dapur umum yang berada di posko utama mendistribusikan nasi bungkus ke wilayah Kecamatan Lingsar dan Gunungsari.

"Untuk saat ini dapur umum yang ada di posko utama bisa mensuplai sekitar tiga ribu bungkus nasi. Pembagian jatah masing-masing waktu pagi, siang dan malam. Masing-masing seribu bungkus sekali makan," katanya.

Koordinator Dapur Umum Posko Utama, Agus Suhaili mengatakan saat ini dapur umum menghabiskan sekitar 3,5 kwintal beras sehari. Sedangkan bahan seperti bawang, cabai, minyak, dan bahan baku lainnya tergantung kebutuhan yang dimasak. Untuk bahan bakunya sendiri didrop oleh Dinas Sosial. BPBD bahkan masyarakat sekitar yang tidak terkena dampak gempa pun turut mengantarkan sayur-sayuran.

“Nasi bungkus dibagikan dengan lauk seperti telur, mie, sayur-sayuran dan sejenisnya. Kita mulai memasak sekitar jam tiga pagi dan pukul tujuh sudah siap untuk didistribusikan. Itu untuk makan pagi harinya. Selanjutnya kita menyiapkan diri untuk masak kebutuhan siang dan malam harinya," katanya menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement