Jumat 10 Aug 2018 19:06 WIB

Anak-Anak Korban Gempa Lombok Alami Stres Berat

tim kesehatan dengan Motor Klinik juga terus menyusuri wilayah pelosok Lombok Barat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim Dompet Dhuafa bantu korban gempa di Lombok, NTB.
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Tim Dompet Dhuafa bantu korban gempa di Lombok, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Gempa susulan kembali terjadi di Lombok pada Kamis (9/8) dengan kekuatan 6.2 SR. Gempa membuat masyarakat lagi panik. Tim Dompet Dhuafa baik tim kesehatan hingga Disaster Managemen Center (DMC) bergerak memberikan bantuan.

Tim Pshycological First Aid (PFA) terus menyusur dusun-dusun guna memberikan bantuan psikologi bagi anak-anak maupun orang tua atas bencana yang terjadi. Hingga sore ini tim PFA menemukan anak-anak dengan keadaan stres berat karena gempa dan melihat korban di lokasi.

Sementara itu, tim kesehatan dengan Motor Klinik juga terus menyusuri wilayah pelosok Lombok Barat. Motor Klinik ini sudah dirancang dengan desain khusus untuk kegiatan bantuan kesehatan di wilayah terpencil.

"Motor Klinik ini ditangani oleh seorang dokter dan perawat yang diharapkan dapat membantu dan menjangkau para korban gempa di wilayah terpencil serta akses yang sulit dengan kendaraan roda empat," kata Direktur Program Dompet Dhuafa, Sabeth Abilawa dilansir siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Motor klinik mulai beroperasi hari ini. Tempat pengungsian yang telah terlayani oleh motor klinik adalah Dusun Sokong, Desa Samaguna, Dusun Tanak Songlauk Desa Jenggala, serta Dusun Panon Kebon Desa Jenggala. Tiga lokasi tersebut terletak di Kecamatan Tanjung, Lombok Barat

Total penerima manfaat dari motor klinik pada Kamis adalah 80 pasien. Penyakit terbanyak yang ditemukan di pengungsian adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement