Jumat 10 Aug 2018 00:01 WIB

Ma'ruf Amin: Jangan Terprovokasi dan Memprovokasi

Ma'ruf mengatakan setiap orang harus menahan diri untuk tidak memicu konflik.

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengimbau seluruh komponen bangsa tidak mudah terprovokasi dan memprovokasi dalam menyambut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Jangan terprovokasi, jangan memprovokasi. Kalau sampai terjadi itu kan bisa terjadi konflik dan kegaduhan, tapi kalau masing-masing sesuai dengan aturan, kemudian menjual calonnya sebagaimana biasanya kemudian tidak menimbulkan permusuhan, ini seperti tanding biasalah," kata Ma'ruf, Jakarta, Kamis (9/8).

Baca juga: Lima Prioritas KH Ma'ruf Amin Jadi Cawapres

Ma'ruf mengatakan setiap orang harus menahan diri untuk tidak memicu konflik dalam pelaksanaan konstestasi pemilihan umum. "Kalau calonnya, pilihannya tidak capable atau tidak layak mungkin ditolak, kalau layak ya harus diterima," ujarnya.

Dia mengimbau pemilihan umum dilaksanakan sebagai pertandingan yang adil tanpa menimbulkan permusuhan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memutuskan untuk memilih Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin sebagai pendampingnya menjadi calon wakil presiden.

Baca juga: KH Ma'ruf Amin Cawapres Jokowi, Said Aqil: Ini Takdir Allah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement