REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Presiden ketiga RI BJ Habibie meminta momentum Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) harus dimanfaatkan untuk berkonsolidasi dan bekerja sama dalam satu tim untuk memajukan teknologi bangsa.
Hal itu dia sampaikan dalam pembukaan kegiatan ilmiah Riset, Inovasi menuju Ekonomi Era Industri 4.0 sebagai rangkaian dari Hakteknas yang diselenggarakan di Pekanbaru, Riau.
"Kita konsolidasi, lebih kerja sama, bekerja sebagai satu tim, dari Sabang sampai Merauke kita arahkan (teknologi dan riset) kepada kebutuhan rakyat," kata BJ Habibie di Pekanbaru, Riau, Kamis (9/8).
Konsolidasi itu, kata dia, harus dilakukan oleh semua elemen bangsa. Mulai dari lembaga-lembaga, para ahli berbagai ilmu, dan lain-lain.
"Karena satu ilmu saja tidak cukup, harus dikombinasi dari gabungan semua ilmu," kata dia.
Habibie juga optimistis, perkembangan teknologi dan riset Indonesia akan meningkat jika dalam setiap pemikirannya selalu didasarkan pada ideologi Pancasila. "(Teknologi, riset) itu akan berkembang jikalau kita mengembangkan dasar-dasar pikiran dari Pancasila," pesan Habibie.
Sementara itu Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, riset dan inovasi harus menjadi fokus utama dalam membangun bangsa. Namun begitu, dia juga menekankan agar riset yanh dibuat adalah riset yang berbasis output. Sehingga riset bisa mudah diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat.
"Riset berbasis output itu penting, sehingga riset-riset itu bisa match dengan arah pembangunan bangsa," ucap Nasir.