Selasa 07 Aug 2018 07:07 WIB

Pedagang Khawatir Skybridge Sepi Pembeli

Nantinya, sebanyak 386 pedagang dapat ditampung di skybridge Tanah Abang

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/Farah noersativa/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana terkini Jalan Jatibaru, Tanah Abang. Belum terlihat tanda-tanda pembangunan Skybridge. Senin, (6/8).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Suasana terkini Jalan Jatibaru, Tanah Abang. Belum terlihat tanda-tanda pembangunan Skybridge. Senin, (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge di Tanah Abang, Jakarta Pusat sudah dimulai sejak Jumat (3/8) lalu. Para pedagang yang selama ini berjualan di Jalan Jatibaru Raya, mempertanyakannya karena belum mengetahui adanya rencana tersebut.

Salah satu pedagang, Rajo mengatakan, bahwa ia sudah tahu akan adanya pembangunan skybridge. Namun ia belum mengerti bagaimana nasibnya ketika pembangunan jembatan berlangsung.

Rajo juga mempertanyakan teknis relokasi yang akan dihadapi para PKL. Ia sudah merasa nyaman berdagang di trotoar jalan Jatibaru. Ia berharap, ada pemberitahuan kepada masyarakat bahwa PKL Jatibaru dipindahkan.

"Nanti takut sepi di tempat yang baru," kata pedagang yang pernah berjualan di Blok B Tanah Abang ini kepada Republika, Senin (6/8).

Pedagang lainnya, Sariyan, mengaku belum mengetahui sama sekali bahwa dalam beberapa bulan, tempatnya berjualan akan dibangun jembatan penyeberangan. "Skybridge apaan ya? Kalau jembatan penyeberangan juga saya belum dengar mau dibangun di sini," kata Sariyan.

Pantauan Republika di lokasi, terdapat spanduk berukuran sekitar 2x4 meter sebanyak tiga buah. Salah satu spanduk dipasang di atas JPO Pasar Tanah Abang Blok G. Sedangkan dua lainnya, dipajang di jalan Jatibaru Raya, dekat Stasiun Kereta Tanah Abang.

Namun, belum ada tanda-tanda konstruksi bangunan di sekitar lokasi rencana skybridge berada. Pihak kontraktor, PD Pembangunan Sarana Jaya, mengatakan dalam waktu 5-10 hari ke depan, belum banyak proses pengerjaan di lokasi proyek.

"Pekerjaan kami mulai hari ini. Tadi ada proses pengecekan tanah, pengukuran topografi, pemasangan spanduk dan marking tanda untuk ojek-ojek. Selama 10 hari ke depan pengerjaan belum terlalu terlihat," kata Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan, Jumat (3/8) lalu.

PD Pembangunan Sarana Jaya merencanakan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge, akan selesai pada Oktober 2018 mendatang. Setelah rampung, pedagang yang dapat berjualan di skybridge adalah pedagang yang memiliki KTP DKI Jakarta.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DKI Jakarta, Irwandi, membenarkan bahwa skybridge dapat digunakan untuk berjualan. Untuk itu, pihaknya akan mengatur para pedagang agar tidak tercecer. "Pedagang kaki lima ber-KTP DKI yang dapat berjualan di skybridge, kami akan menata supaya rapi," kata dia melalui pesan singkat, Senin (6/8).

Hingga saat ini, pihak Dinas Koperasi dan UMKM DKI Jakarta masih mendata pedagang untuk memudahkan penempatan lapak di skybridge. Nantinya, sebanyak 386 pedagang dapat ditampung di sepanjang jembatan yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Blok G Tanah Abang ini.

Para pedagang akan disediakan lapak berukuran 1,5x1,5 meter. Selain itu, pedagang juga tidak akan dibebankan biaya sewa, melainkan biaya retribusi dengan kisaran Rp 3000-Rp 4000 per hari. Selain pakaian, pedagang juga dapat menjual barang-barang lain seperti makanan dan perabot rumah tangga.

Pedagang pakaian asal Serpong, Tangerang Selatan, Badar, merasa khawatir ia tidak dapat berjualan kembali di kawasan Jatibaru. Pasalnya, ia merupakan mantan pedagang Blok G yang 'hijrah' ke jalan Jatibaru dan tidak memiliki KTP DKI Jakarta.

"Pindah ke sini (Jatibaru) biar enggak kena relokasi yang jauh. Kalau di sini kena juga, ya pasrah," kata dia.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan pemasangan jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge di jalan Jatibaru Tanah Abang dapat selesai tepat waktu. Target penyelesaiannya adalah pada tanggal 15 Oktober 2018 mendatang.

Dia mengatakan, pembangunan skybridge yang dimulai Jumat (3/8) itu bila telah selesai akan menjadi solusi dari aktivitas interkoneksi di Tanah Abang. Sandi juga akan memastikan fungsi skybridge juga akan terpenuhi, terutama bagi pengguna transportasi dan juga para UKM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement