REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memperkirakan para calon presiden (capres)-cawapres akan mendaftar secara bersamaan ke KPU. Karenanya, Tjahjo meminta pengamanan saat pendaftaran dilakukan secara lebih cermat.

"Dari kacamata politik (bisa bersamaan). (Sebab) Sampai sekarang kan juga belum selesai (persiapan). Setahu saya mencari pasangan (cawapres) yang tepat.  Jangan sampai nanti seperti layaknya pas akad nikah lalu batal," ujar Tjahjo ketika meninjau kesiapan lokasi pendaftaran capres-cawapres di KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8).

Tjahjo melanjutkan, nanti saat datang ke KPU, para pasangan capres-cawapres sudah siap. "Kalau ke sini (KPU) itu kan ibarat akan resepsi tinggal berangkat," ucapnya.

Melihat potensi pendaftaran secara bersamaan dalam satu hari itu, Tjahjo meminta KPU mempersiapkan pengamanan secara cermat. Dia mengingatkan peristiwa pendaftaran capres-cawapres pada 2014 lalu yang sempat diwarnai insiden kaca pecah di Kantor KPU.

"Pengamanan harus diatur sedemikian rupa, menilik pengalaman kaca pecah kemarin. Teknis pendaftaran juga harus diatur. Semua harus ada aturannya, KPU jangan takut (mengatur)," tegas Tjahjo.

Sebagaimana diketahui, pada Senin, pendaftaran capres-cawapres sudah memasuki hari ketiga. Hingga Senin siang, belum ada satu pasangan capres-cawapres yang menginformasikan akan mendaftarkan diri ke KPU. Pendaftaran ini dibuka sejak Sabtu (4/8). Pendaftaran capres-cawapres dibuka selama tujuh hari dan akan berakhir pada pukul 24.00 WIB, Jumat (10/8).

Ikuti Whatsapp Channel Republika