Senin 06 Aug 2018 02:05 WIB

Sekjen PAN: Penundaan Rakernas Hanya Satu-Dua Hari

PAN harusnya menggelar rakernas pada Senin (6/8) hari ini hingga Selasa (8/8) besok.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Sekjen PAN Eddy Soeparno
Foto: Febrianto Adi Saputro/Republika
Sekjen PAN Eddy Soeparno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan untuk menunda pelaksananaan rapat kerja nasional (rakernas) hingga beberapa hari mendatang. Seharusnya, PAN menggelar rakernas pada Senin (6/8) hari ini hingga Selasa (8/8) besok. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno menjelaskan penundaan tersebut hanya belangsung selama satu hingga dua hari ke depan. "Ketua-ketua wilayah meminta tambahan waktu untuk mempersiapkan rekomendasi ke DPP," kata Eddy saat dikonfirmasi Republika, Ahad (5/8).

Penundaan tersebut juga disampaikan oleh Ketua Umum PAN Zukkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno melalui surat pemberitahuan kepada ketua dan sekretaris DPW PAN se Indonesia. Surat tersebut menjelaskan bahwa Zulkifli meminta kepada seluruh ketua dan sekretaris dewan pimpinan wilayah (DPW) untuk mempersiapkan diri menghadiri rakernas jika surat pemberitahuan berikutnya dikirimkan.

"Meminta seluruh DPW untuk mengirimkan keputusan rapat pleno dalam amplop tertutup ke DPP PAN paling lambat pada hari Senin tanggal 6 Agustus," ujar Eddy dalam surat penundaan tersebut.

Sebelumnya, Eddy mengatakan PAN sampai saat ini masih secara intensif berkomunikasi dengan seluruh parpol. "Jadi mari kita tunggu saja, kami akan menggodok seluruh masukan di rakernas, agar kami bisa sajikan kepada kader di daerah," kata Eddy. 

Ia menambahkan, dalam Forum Rakernas PAN nanti akan mendengarkan pandangan umum dari 34 provinsi. Hasil itu nantinya menjadi bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan berkoalisi. 

Kendati PAN selama ini terlihat mesra dengan kubu koalisi Prabowo, tetapi segala kemungkinan masih akan terjadi di rakernas. Sebab, di rakernas akan mendengarkan aspirasi kader kader PAN di daerah. 

Nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pun, ditegaskan Eddy, juga masih direkomendasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Akan tetapi, ia menyatakan, hal itu bukan sebagai harga mati.

"PAN akan melihat kepentingan nasional. Apakah kami akan tetap dorong (Zulkifli Hasan), ya kami akan tetap dorong secara maksimal. Karena itu mandat Rakernas 2017," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement