Kamis 02 Aug 2018 13:26 WIB

Depok Bangun Terminal Terpadu Terintegrasi Stasiun Kereta

Ini akan memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses transportasi umum.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Foto maket Rencana pembangunan Terminal Metro Stater Depok.
Foto: Dishub Depok
Foto maket Rencana pembangunan Terminal Metro Stater Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan membangun Terminal Metro Stater Depok yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Api Listrik (KRL) Depok Baru. Selain itu, Terminal Metro Stater Depok yang terletak di lahan Terminal Terpadu Jalan Margonda dan lahan Stasiun Depok Baru, juga ada pusat perbelanjaan, hotel dan apartemen.

Dalam pelaksanaan proyek prestisius tersebut, Pemkot Depok bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggandeng investor, PT Andyka Investa. "Rencananya pembangunan terminal modern tersebut terintegrasi dengan Stasiun KRL Depok Baru. Selain itu juga dibangun pusat perbelanjaan, hotel dan apartemen," ujar Direktur PT Andyka Investa, Soemarsono Hadi saat ditemui di lokasi pembangunan Terminal Metro Stater Depok, Kamis (2/8).

Soemarsono mengatakan kawasan yang disebut sebagai Terminal Metro Stater Depok akan memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses transportasi umum hingga pusat bisnis. Terminal Metro Stater Depok itu adalah sebuah proyek perpaduan stasiun dan terminal yang tadinya kumuh dibentuk menjadi seperti kota dengan adanya, pusat perbelanjaan, hotel dan apartemen.

Menurut Soemarsono, Terminal Metro Stater Depok memiliki konsep bangunan dengan tiga tingkat yang di dalamnya akan diisi oleh pusat perbelanjaan moderen, dengan Terminal di bagian bawahnya. Sedangkan hotel dan apartemen dengan 25 lantai berdiri terpisah namun terintegrasi dengan bangunan Terminal Metro Stater Depok.

"Terminal Metro Stater Depok akan terhubung dengan seluruh moda angkutan, angkutan kota (angkot), bus APTB, dan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu hal yang dinilai modern juga dilengkapi sarana dan prasarana yang berteknologi canggih, salah satunya tiket elektronik (e-ticketing)," paparnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Depok dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) untuk menyiapkan program e-ticketing dengan melibatkan perbankan.

"Saat ini kami fokus ke pembagunan terminal dulu. Investasinya Rp 1,3 triliun dengan target selesai pembangunan selama satu tahun," Soemarsono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement