Rabu 01 Aug 2018 17:08 WIB

Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan

Sebanyak 109 dusun di Kulon Progo mengalami kekeringan.

Red: Nur Aini
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan status tanggap darurat kekeringan sejak Sabtu (25/7). Status ditetapkan untuk dapat mengatasi masalah kekurangan air bersih di tingkat masyarakat karena kondisinya semakin parah.

"Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 33/A/2018 tentang Tanggap Darurat Kekeringan sejak Sabtu (25/7)," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Ariadi di Kulon Progo, Rabu (1/8).

Ia menjelaskan kebijakan status tanggap darurat kekeringan dilatarbelakangi sebanyak 109 dusun di 23 desa saat ini tengah mengalami kekeringan. Sebanyak 23 desa yang mengalami kekeringan tersebar di delapan kecamatan yang mengancam 3.009 kepala keluarga (KK).

Sejauh ini, warga telah meminta dropping air bersih kepada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Palang Merah Indonesia, Tim Reaksi Cepat, dan Tagana. "Sampai saat ini, kami 450 tangki air bersih sudah dropping ke warga. Anggaran yang dihabiskan untuk dropping air bersih sebesar Rp 153 juta dari anggaran tak terduga," ujarnya.

Selain itu, kata Ariadi, BPBD Kulon Progo telah meminta bantuan dari berbagai sumber, seperti CSR dari PLN dan Pemda DIY, serta BPD DIY. "Pemda DIY memberi 100 tangki, PLN DIY sebanyak 150 tangki dan BPD DIY sebanyak 250 tangki," ujarnya.

Menurut dia, penyebab utama kekeringan ialah musim kemarau yang datang lebih cepat. Seperti Mei kemarin, seharusnya masih terjadi hujan ternyata sudah kering. Hal itu menyebabkan Perbukitan Menoreh terjadi kekeringan dan warga kesulitan air bersih. "Awal Juni, warga di kawasan Perbukitan Menoreh sudah ada yang mengajukan permohonan bantuan air bersih," katanya.

Sementara itu, Ketua PMI Kulon Progo Arif Prastowo menyebutkan pihaknya juga turut memperbantukan satu unit tangki yang bisa dipergunakan untuk dropping air bersih. PMK juga telah menerima bantuan Coorporate Sosial Responsibilities dari SMPN 1 Pengasih. "Bantuannya sebanyak 11 tangki dari pihak SMPN 1 Pengasih untuk SMPN 4 Pengasih dan sekitarnya, dan kami berkoordinasi dengan BPBD," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement