REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Nyarwi Ahmad menilai peran Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin sentral pada pemilihan presiden (pilpres) 2019. Peran itu terkait mengonsolidasi koalisi kubu penantang calon pejawat.
Nyarwi mengatakan dukungan eksplisit yang disampaikan SBY kepada Prabowo sebagai capres memberikan warna baru bagi kubu Prabowo. "Dukungan ini juga ikut mengerem fluktuasi politik internal di kalangan elit PAN dan PKS yang pernah cukup lama menjadi mitra SBY ketika berkuasa," kata Nyarwi ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/8).
Menurut doktor bidang komunikasi politik dan marketing politik lulusan Universitas Bournemouth, Inggris, itu, dua pertemuan terakhir yang dilakukan baik oleh Prabowo maupun SBY dengan pimpinan PKS kian mempersolid barisan koalisi ini. Kehadiran SBY sebagai king maker yang pernah memenangkan dua kali pilpres dan berkuasa di pemerintahan selama dua periode akan sangat menguntungkan bagi Prabowo.
"Di situ, SBY tidak saja bisa memainkan peran sebagai king maker, bahkan ia bisa menjadi mentor tim pemenangan kubu Prabowo," kata director for Presidential Studies-DECODE UGM itu.
Meski belum memutuskan nama cawapres yang akan menjadi pendamping Prabowo, kata Nyarwi, perkembangan di blok koalisi ini potensial untuk mengalahkan kubu Jokowi. "Apalagi jika cawapres yang diusung nanti memiliki pasar potensial yang solid, yang selama ini tidak tersentuh, kurang puas, atau bahkan tidak puas dengan kebijakan-kebijakan politik yang dilakukan oleh Jokowi selama empat tahun terakhir," katanya.
Baca juga:
Pengamat: Koalisi dengan Gerindra Pilihan Terakhir Demokrat
Pengamat: SBY Ingin Mengamankan AHY sebagai Cawapres
Ketum PAN Nilai Dukungan SBY Penting untuk Menangkan Prabowo