Rabu 25 Jul 2018 15:40 WIB

Korban Tewas Akibat Makan Keong Sawah Diautopsi

Petugas masih akan menunggu hasil laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Keracunan tutut (ilustrasi).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Keracunan tutut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Korban tewas akibat mengonsumsi tutut di Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, sudah selesai diautopsi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Hasilnya, tim dokter belum bisa memastikan korban meninggal akibat keracunan karena menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap korban jelas tidak ada luka-luka," ujar Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Nurul Aida Fathya kepada wartawan Rabu siang. Tim dokter menemukan ada riwayat medis berupa tanda-tanda pemberian infus.

Nurul mengatakan, hasil pemeriksaan lainnya yakni ditemukan ada gangguan napas. Sementara, di lambung sampai usus tidak ditemukan apa-apa karena dimungkinkan sudah ada penanganan di rumah sakit sebelumnya.

Dengan begitu, lanjut Nurul, untuk memastikan penyebab meninggalnya korban lebih mengandalkan laboratorium. Beberapa sampel organ tubuh diambil untuk diperiksa di Puslabfor dan Laboratorium RSUD R Syamsudin.

Baca juga, Korban Keracunan Keong Sawah Bertambah Jadi 52 Orang. 

Menurut Nurul, segala kemungkinan mengenai penyebab meninggalnya korban bisa saja terjadi, misalkan akibat makanan yang dikonsumsi. "Akan tetapi, bukti pastinya dari laboratorium," kata dia menjelaskan. Namun, dari temuan autopsi tidak khas untuk suatu racun tertentu di dalam tubuhnya.

Sebelumya, satu orang korban keracunan tutut  meninggal dunia, yakni Thamrin (19 tahun), warga Kampung Kebon Kawung, RT 23 RW 04, Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi. Korban menjalani perawatan di RS Betha Medika, Kecamatan Cisaat, dan meninggal pada Selasa sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Pada Rabu, jumlah korban keracunan makanan tutut atau keong sawah di dua desa di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, bertambah. Hasil penyisiran petugas puskesmas mengungkapkan jumlah keracunan makanan tutut itu mencapai 52 orang.

Keracunan massal akibat makanan tutut terjadi di dua desa, yakni Desa Citamiang dan Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Para warga mengalami gejala keracunan mulai Senin (23/7) dan Selasa (24/7) setelah mereka mengonsumsi makanan tutut pada Ahad (22/7). Bahkan, satu orang di antaranya meninggal dunia akibat keracunan.

"Dari hasil penyisiran bersama perangkat desa dan tim kesehatan, jumlah korban keracunan sebanyak 52 orang," ujar Kepala Puskesmas Kadudampit, Yudi Muyadi, kepada wartawan. Untuk menangani para korban keracunan, petugas membuka posko kejadian luar biasa (KLB) di Kampung Selaaawi, RT 28 RW 05, Desa Citamiang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement