REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan perluasan penerapan sistem ganjil-genap kendaraan di titik-titik tertentu di Jakarta menurunkan kadar karbon monoksida (CO). "Ada konsekuensi lain dari ganjil-genap ini yaitu pada kualitas udara. Dilakukan pengujian di tiga lokasi. Bundaran Hotel Indonesia, yang kedua di Kelapa Gading, yang ketiga di Lubang Buaya. Dari temuan di lapangan, sesudah ada kebijakan ganjil-genap, konsentrasi CO menurun sebesar 1,7 persen," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (23/7).
Sedangkan untuk kadar nitrogen monoxide (NO) turun 14,7 persen, dan konsentrasi total hidrokarbon (THC) turun sebesar 1,3 persen, katanya. Hal tersebut disampaikannya terkait evaluasi pelaksanaan sistem ganjil-genap yang sudah dilakukan beberapa waktu terakhir ini.
"Yang menarik adalah jumlah penumpang Transjakarta, secara keseluruhan di semua rute sesudah kita menerapkan ganjil-genap itu meningkat sekitar 9,86 persen atau 9,9 persen. Jadi naiknya hampir 10 persen penumpang di Transjakarta. Dari 790 ribu menjadi 877 ribu penumpang," kata Gubernur.
Dia juga mengatakan, beberapa titik yang merupakan ruas jalan untuk ganjil-genap juga beberapa mengalami penyesuaian. "Misalnya di Pondok Indah, yang semula dari Simpang Ciputat sampai dengan Kebayoran Baru akhirnya kita pangkas cukup dari Simpang Ciputat sampai dengan Pondok Indah Mall. Dari Pondok Indah Mall sampai Kebayoran tidak lagi menjadi ruas ganjil-genap. Jadi contoh beberapa temuan yang kita terima dan selama proses ini," kata Anies.
Selain itu, jumlah petugas yang berada di lapangan memang ditingkatkan. Sehingga diharapkan akan bisa membantu hadirnya lalu lintas yang lebih baik.