Sabtu 21 Jul 2018 14:08 WIB

SAR Lanjutkan Pencarian Korban Kapal Joko Berek

Korban yang belum ditemukan adalah Syafii (45), warga Desa Puger Kulon.

Kapal nelayan KM Joko Berek mengalami kecelakaan laut di Pelawangan Pancer, Puger, Kabupaten Jember, Kamis (19/7) pagi.
Foto: Dok BPBD Kab Jember
Kapal nelayan KM Joko Berek mengalami kecelakaan laut di Pelawangan Pancer, Puger, Kabupaten Jember, Kamis (19/7) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JEMBER -- Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian korban kapal motor atau perahu payang "Joko Berek", Sabtu (21/7). Pencarian yang melibatkan sejumlah pihak fokus kepada korban yang belum ditemukan yakni Syafii (45) warga Desa Puger Kulon.

"Kami masih fokus penyisiran darat dan menyiagakan SRU air dengan perlengkapan perahu karet di perairan Plawangan Puger untuk memantau di area muara sungai dan laut," kata anggota Basarnas Pos SAR Jember Rudi Prahara di Pantai Pancer, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.

Jumlah korban kapal "Joko Berek" yang meninggal menjadi delapan orang yakni Cecep (45) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger, So'im (60) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger, Hasan (50) warga Desa Karangsemanding di Kecamatan Balung.

Kemudian Hadi (21) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger, Ulum (35) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger, Abdul Kowi (55) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger, Budi (47) warga Desa Mojosari di Kecamatan Puger, dan Munaji (45) warga Desa Puger Kulon di Kecamatan Puger.

"Korban Budi dan Munaji ditemukan pada Jumat (20/7) pagi dan malam, sehingga masih ada satu nelayan yang belum ditemukan. Tim SAR gabungan berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan pencarian korban," katanya.

Pihak yang terlibat dalam pencarian korban yakni BPBD Jember, Basarnas Pos SAR Jember, BPBD Jatim, Basarnas Kansar Surabaya, Tim DVI Polda Jatim, Ditpolairud Polda Jatim, Polairud Puger, Pos TNI AL Puger, Polsek Puger, Koramil Puger, Perangkat Kec.Puger, ORARI Lokal Jember, RAPI Jember, Dukom Pintu Merah, SAR OPA Jember, MDMC Jember, SAR Rimba Laut, PMI Jember, SAR Desa Puger, nelayan sekitar, dan keluarga korban.

Sementara itu, BMKG Maritim Perak Surabaya mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai tinggi gelombang laut lebih dari 3 meter di perairan selatan Jawa Timur dan Samudera Hindia selatan Jatim.

Perahu payang atau kapal motor "Joko Berek" yang dinakhodai oleh Dirman dengan membawa 21 ABK dihantam gelombang laut tinggi saat pulang melaut melewati pintu masuk perairan Plawangan Puger, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Kamis (19/7), pukul 08.15 WIB.

Dalam kecelakaan laut tersebut, delapan ABK meninggal dunia dan satu ABK masih hilang, sedangkan 12 ABK dan satu nakhoda kapal "Joko Berek" dapat selamat dari ganasnya ombak laut selatan Jember. Nakhoda kapal bernama Dirman sempat menjalani perawatan di RS Graha Puger Sehat dan kondisinya berangsur semakin membaik, sehingga akhirnya diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, seluruh nelayan yang menjadi korban kapal "Joko Berek" tersebut belum memiliki jaminan asuransi nelayan untuk menjamin mereka selama bekerja di laut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement