REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI AL mengerahkan dua unsur Kapal Perang KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 dalam upaya Search and Rescue (SAR) kecelakaan kapal nelayan di Perairan Kalimantan Barat, Jumat. Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, dalam siaran persnya, di Jakarta, mengatakan TNI AL mengerahkan KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tengah melaksanakan patroli kedaulatan di Laut Natuna usai mendapat laporan telah terjadi kecelakaan yang menimpa 14 Kapal Motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan karena dampak cuaca buruk di Perairan Kalbar.
"Kedua KRI bergabung dengan potensi SAR lainnya dalam misi kemanusiaan pencarian korban di lokasi tenggelamnya kapal nelayan," ujarnya.
Tim SAR Gabungan, saat ini tengah melakukan pencarian dan pertolongan terhadap anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang pada kecelakaan 14 kapal motor nelayan yang tenggelam dampak cuaca buruk pada Selasa (13/7) malam dan Rabu (15/7) pagi.
Diketahui sebelumnya, cuaca buruk mengakibatkan 14 Kapal mengalami kecelakaan di Perairan Kalbar, 56 orang ABK dinyatakan hilang, empat di antaranya ditemukan meninggal, dan 81 ABK selamat.
"Tentu kita turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita para nelayan, semoga KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tergabung dalam Operasi Gabungan SAR dapat segera menemukan korban yang masih dinyatakan hilang," kata Pangkoarmada I.
Disebutkannya, upaya penyelamatan ini merupakan implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR.