Sabtu 21 Jul 2018 09:03 WIB

Hinca: Demokrat tidak Minta-Minta Jatah Menteri

Hinca mengingatkan posisi Partai Demokrat saat ini berada di luar pemerintahan

Rep: Farah Noersativah/ Red: Bilal Ramadhan
Sekertaris Jendral Partai Demokrat - Hinca Panjaitan
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekertaris Jendral Partai Demokrat - Hinca Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menegaskan tidak ada kesepakatan tertentu mengenai tawaran menteri untuk posisi Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Terlebih tawaran itu datang dari kubu koalisi pemerintahan atau kubu Joko Widodo (Jokowi).

"Kami sama sekali tidak berharap soal menteri. Bagi kami, menyiapkan kader yang terbaik itulah tugas partai. Jadi berdialog dengan Jokowi atau tim Jokowi, sama sekali kami tidak memperbincangkan dan tidak minta-minta tentang menteri," ujar Hinca kepada wartawan, Jumat (20/7).

Dia menegaskan, posisi partai Demokrat saat ini adalah tidak tergabung dengan koalisi Pemerintahan. Oleh sebab itu, dia menekankan tak mau ditawari mengenai tawaran menteri.

"Mohon diingat, posisi kami per hari ini, berada di luar pemerintahan. Kalau kami sudah mau, dari dulu kami bergabung. Oleh karena itu, sama sekali tidak ada tawaran itu dan kami tidak mau ditawar-tawarin itu," ungkapnya.

Menurutnya, saat-saat menuju pendaftaran calon presiden ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan diskusi untuk bergabung dan berkoalisi. Dan hal itu bukan soal tawar menawar posisi ketika menang.

Sehingga, ketika nanti duduk bersama, maka akan tercipta pembicaraan mengenai bagaimana membangun koalisi yang baik. Terlebih, kata dia, saat ini, Demokrat memiliki kader terbaik yakni AHY yang bisa dijadikan modal awal untuk membangun koalisi.

"Kalau Anda mau menang dan mempunyai posisi yang lebih tinggi untuk menang, dan bahwa anggap bahwa Mas AHY punya potensi membuat suara makin besar, mari kita sama-sama. Bagaimana kita membangun ke depan sama-sama, ayok. Soal pembagian kursi-kursi menteri sama sekali tidak pernah kami sampaikan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement