REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia adalah negara berkembang dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang terus mengalami peningkatan. Tak tanggung-tanggung, UMP Indonesia mampu naik hingga dua kali lipat per lima tahun. Hal tersebut dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo saat membuka Festival Kopi Nusantara yang digelar Harian Kompas di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis (19/7) malam.
Menurut dia, kenaikan UMP Indonesia tersebut akan berdampak pada berkurangnya penyerapan jumlah tenaga kerja di bidang pertanian yang lokusnya ada di desa. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi peningkatan angka pengangguran di desa.
"Indonesia adalah negara berkembang yang UMP-nya naik setiap lima tahun itu double (dua kali lipat)," katanya.
Mendes PDT menghadiri Festival Kopi Nusantara.
Jadi kalau sekarang UMP Rp 3,5 juta, lanjut Mendes Eko, lima tahun lagi pasti jadi Rp 7 juta. Sepuluh tahun lagi akan jadi Rp 14 juta, dan 15 tahun lagi akan naik Rp 28 juta. "Nah kalau ini terjadi, sektor pertanian pasti tidak ekonomis lagi kalau tidak melakukan intensifikasi. Jadi meskipun jumlah produksinya naik,tapi penyerapan tenaga kerjanya pasti akan berkurang," terangnya.
Untuk mengantisipasi pengurangan tenaga kerja di sektor pertanian tersebut, pemerintah melakukan inovasi dengan mengembangkan ekonomi melalui sektor pariwisata. Di sektor inilah komoditas kopi dapat dikembangkan.
"Bicara soal sektor pariwisata tentu dibutuhkan kafe-kafe, dan kafe-kafe ini butuh kopi. Salah satu yang sukses membuat kafe-kafe itu Desa Pujon Kidul," ungkapnya.
Eko mengatakan, seiring dengan semakin meningkat dan melekatnya kopi dengan gaya hidup masyarakat Indonesia, maka kopi menjadi pilihan tepat untuk dikembangkan melalui program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades). Menurutnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama beberapa kementerian/lembaga terkait telah memilih kopi untuk bersama-sama dikembangkan sebagai produk unggulan desa.
"Semakin banyak yang minum kopi, petani kopi di desa juga akan semakin sejahtera," ujarnya.
Untuk diketahui, Prukades sendiri merupakan salah satu program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di samping Embung Desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan Sarana Olahraga Desa.
Di sisi lain, Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Budiman Tanuredjo juga mengatakan pengembangan produk kopi sangat melekat dengan sosok perdesaan. Sebab para petani kopi hanya ada di desa. Untuk itu ia mendukung ekspedisi kuliner Indonesia terutama kopi, untuk mendeteksi dan mempromosikan ragam jenis kopi nusantara. Ia mengatakan, semakin berkembangnya kopi, maka petani kopi di desa akan semakin sejahtera.
"Kehidupan kopi adalah kehidupan perdesaan. Di mana semua petani kopi ada di desa," ujarnya.