Jumat 20 Jul 2018 00:03 WIB

2.500 Penari Ramaikan Bandung International Art Festival

Ribuan penari itu akan memecahkan rekor untuk peserta tari terbanyak.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Para seniman termasuk di antaranya dari Sejumlah negara mengexplore kawasan air terjun Curug Batu Templek pada pembukaan Bandung International Art Festival (BIAF) di Curug Batu Templek, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat (28/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Para seniman termasuk di antaranya dari Sejumlah negara mengexplore kawasan air terjun Curug Batu Templek pada pembukaan Bandung International Art Festival (BIAF) di Curug Batu Templek, Desa Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menggelar acara Bandung International Art Festival (BIAF) 2018 pada 27-29 Juli mendatang. Acara tahunan ini akan menghadirkan banyak peserta baik lokal hingga mancanegara.

Kepala Seksi Pengembangan Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Titin kuswiatin mengatakan BIAF 2018 ini merupakan yang kali keempat diadakan. Salah satu yang paling menarik ialah akam ada 2.500 penari yang meramaikan acara dengan menari jaipong secara bersama-sama.

"Tanggal 29 nya seni tari 2.500 penari yang akan menarikan lagu Daun Pulus Keser Bojong, tak hanya penari, masyarakat yang ada bisa ikut menari," kata Titin di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (19/7).

Titin menuturkan ribuan penari itu akan memecahkan rekor untuk peserta tari terbanyak. Sebelumnya Pemkot Bandung juga pernah menggelar acara Bandung Ayo Menari yang menghadirkan 1.700 penari dan meraih rekor dari Original Rekor Indonesia (ORI).

Ia menyebutkan para penari ini hadir tidak hanya dari Kota Bandung. Tapi juga kota kabupaten lain di Indonesia yang juga akan berpartisipasi. Di antaranya dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi.

"Ada 120-150 sanggar tari yang ikut menari bersama ini," ucapnya.

Dalam kegiatan menari bersama ini, kata dia, dikonsepkan untuk lebih menyatu dengan alam. Oleh karenanya para penari tidak melakukan pertunjukkan di atas panggung melainkan di alam bebas. Rencananya pertunjukkan tari ini akan digelar di Batu Templek atau Babakan Siliwangi.

Selain pertunjukkan tari, BIAF 2018 akan menghadirkan pentas seni budaya dari negara-negara lain. Ada 10 negara yang akan ikut terlibat dalam BIAF 2018 di antaranta Jerman, Belanda, Italia, Hungaria, India, Malaysia, dan Thailand.

BIAF tahun ini mengusung tema “Seni Alam Doa”. Disbudpar Kota Bandung menggunakan tema tersebut karena untuk tahun 2018 semua konsep kesenian yang digelar berkaitan dengan kondisi lingkungan alam sekitar.

Pada BIAF 2018 ini, beberapa tempat di Kota Bandung akan menjadi pusat kegiatan. Di antaranya, pembukaan di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung (YPK) di jalan Naripan pada 27 Juli, Cikapundung Riverspot Jalan Ir. Soekarno (28 Juli), di Car Free Day (CFD) Dago, Batu Templek Cimenyan pada 29 Juli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement