Jumat 20 Jul 2018 00:17 WIB

Wasekjen PAN Akui Masih Ada Beda Pendapat di Internal PAN

Keputusan arah koalisi PAN akan ditentukan pada rakernas.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan berkampanye di Kota Padang, Sumbar, Sabtu (23/6).
Foto: Istimewa
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan berkampanye di Kota Padang, Sumbar, Sabtu (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini mengatakan, pihak internal partai masih terus beradu pendapat dan gagasan tentang sikap PAN dalam Pilpres 2019. Perbedaan ini tidak akan menghilang sampai ditiupnya ‘pluit panjang’ yang siap dibicarakan pada Rakernas nanti.

Saat ini, pihak internal PAN baru mencapai kesepakatan hingga empat kader yang akan diajukan sebagai capres-cawapres. Mereka adalah Amien Rais, Zulkfili Hasan, Sutrisno Bachir dan Hatta Rajasa. "Untuk arahnya mau ke poros satu, dua atau tiga, semua masih serba kemungkinan," ujar Faldo ketika dihubungi Republika, Kamis (19/7).

Berbagai penjajakan kini tengah dilakukan PAN ke sejumlah pihak, tidak terkecuali ke Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah terbaring sakit di RSPAD Gatot Subroto. Menurut Faldo, Ketua Umum PAN Zulfkili Hasan sudah memiliki rencana untuk membesuk, meski belum diketahui kapan pastinya.

Zulkifli juga sempat bertemu dengan SBY dan Prabowo. Sepekan lalu, Faldo juga mengawal Zulkfili bertemu dengan Cak Imin. Semua tokoh tersebut lebih fokus berbicara pemilu berkualitas yang selalu disampaikan Zulkfili di berbagai kesempatan.

"Arah gagasannya sudah kelihatan jelas, tapi secara politik masih cair," ucap Faldo.

Di saat arah sudah jelas, PAN akan membicarakan lebih dalam di tingkat internal, terkait mana yang paling sesuai dengan nilai perjuangan mereka. Faldo menjelaskan, PAN pasti mengarah pada poros yang memberikan kesempatan partai untuk memberikan kontribusi terbesar dalam perjuangan mengawal isu kemandirian pangan, infrastruktur produktif dan kebebasan berpendapat.

Panjangnya masa komunikasi politik PAN dengan partai lain bukan tanpa dasar. Faldo mengatakan, komunikasi intensif dilakukan untuk memastikan tidak adanya tarung gagasan dan pratik kelak.

"Kasihan rakyat kalau dapat pemimpin yang cuma bisa ide, tapi tidak bisa praktek," ucapnya.

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno menegaskan koalisi bersama Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada pemilihan presiden capres 2019 belum mencapai tahap final. Menurutnya, masih ada hal yang harus dibicarakan sebelum terjadi keputusan final koalisi dan calon yang akan diusung.

Maka sampai saat ini, pertemuan dengan sejumlah partai politik lain juga selalu dilakukan.  Eddy beralasan belum finalnya koalisi Partai Gerindra, PKS dab PAN bukan karena tidak setuju dengan capres Prabowo, tapi lebih kepada cawapres pendampingnya. Sehingga masih dibutuhkan kajian yang mendalam.

"Belum final koalisi dengan Partai Gerindra, PKS. Jadi kita juga masih melakukan pertemuan dengan partai lainnya. Bisa saja kami tetap gabung atau ke kandidat lain," ujar Eddy saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (17/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement