Sabtu 14 Jul 2018 14:49 WIB

Politikus Golkar: Cawapres Jokowi Sebaiknya dari Partai

Cawapres dari partai akan menjamin dukungan untuk pemerintah di parlemen.

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.
Foto: Humas DPR RI
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengimbau kepada calon presiden (capres) pejawat Joko Widodo (Jokowi) sebaiknya memilih calon wakil presiden (cawapres) yang berasal dari kalangan partai. Sebab, ini akan menjamin dukungan partai untuk pemerintah di parlemen.

Ia mengatakan pemerintah tidak akan bisa melanjutkan pembangunan tanpa ada stabilitas pemerintahan yang didukung parpol yang kuat. “Maka, Pak Jokowi harus mempertimbangkan dukungan parpol dengan menggandeng parpol dalam proses pemerintahan ke depan ini," kata Ace dalam sambungan telepon dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (14/7).

Baca Juga: Politikus Golkar: Kami Berikan Segalanya untuk Pemerintahan Jokowi

Saat disinggung mengenai siapa tokoh partai yang tepat mendampingi Jokowi, Ace pun menegaskan Partai Golkar menyodorkan nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres Jokowi. "Usulan Airlangga menjadi cawapres Pak Jokowi, selain kondisi objektif, juga karena adanya desakan dari internal Golkar yang menginginkan Airlangga menjadi cawapres," katanya.

Kendati demikian, Ace menuturkan dukungan Partai Golkar terhadap Jokowi adalah keputusan yang bersifat organisatoris yang diputuskan melalui Rapimnas 2016 dan Munas 2017. Meskipun Golkar berharap Airlangga dipilih oleh Jokowi sebagai salah satu cawapresnya, ia mengatakan, partainya tetap mengembalikan keputusan cawapres kepada Jokowi.

"Saya meyakini Pak Jokowi akan mempertimbangkan banyak hal, salah satunya adalah bahwa figur yang layak mendampingi beliau adalah figur yang memiliki kompetensi dan kemampuan membenahi ekonomi dan perindutsrian," kata dia. 

Baca Juga: Idrus Marham: Biarkan Jokowi Tentukan Cawapres

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement