REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Polsek Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terus mendalami kasus dugaan keracunan jajanan es kepal milo yang menimpa 10 warga di Kampung Panyosogan RT 02/04, Desa Hegarmanah, Selasa (10/7) lalu. Saat ini, penjual es kepal milo tengah dalam pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Sukrisno mengungkapkan, penjual es kepal milo tersebut diperiksa bersama saksi-saksi lainnya. Saksi yang diperiksa merupakan warga yang ikut membeli jajanan tersebut, namun tidak mengalami keracunan.
"Yang diperiksa tukang esnya itu, sama saksi-saksi yang termasuk jajan pagi yang makan di situ, tapi tidak keracunan," katanya.
Ia pun menjelaskan, yang mengalami keracunan merupakan warga yang membeli es tersebut pada sore harinya. Sementara, warga yang membeli dari pagi hingga siang, sekitar pukul 16.00 WIB, tidak mengalami keracunan.
"Dari 10 orang yang tercemar makanan itu diperkirakan bukan makanan yang dari pagi. Karena jajanan pagi sampai jam 15.00 WIB, jam 16.00 WIB itu //enggak// apa-apa jajan di situ. Cuma yang jajan sore yang keracunan," tambahnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus mendalami dugaan keracunan yang menimpa 10 warga tersebut. Saat ini pun, sembilan warga telah dinyatakan membaik dan sudah diperbolehkan pulang, Kamis (12/7) ini.
Sementara, satu korban masih dalam masa pemulihan dan masih berada di Klinik Cipta Dwi yang ada di Desa Hegarmanah. Kondisi korban yang dinyatakan semakin membaik setelah dilakukannya pendeteksian selama 24 jam.
"Jadi kemarin itu sudah dilakukan kalau bahasa medisnya pendeteksian 24 jam. Jadi bukan dirawat. Tapi yang kena racun itu seluruhnya diobservasi selama 24 jam. Setelah dalam waktu 24 dilakukan observasi, dinyatakan dia tidak bermasalah. Sehingga pulanglah yang sembilan itu,"
Sebelumnya diberitakan, sembilan warga Kampung Panyosogan RT 02/04 Desa Hegarmanah Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami keracunan massal. Mereka keracunan setelah jajanan minuman es kepal milo pada Selasa (10/7) sore.
Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Timur Kompol Warija mengatakan, setelah mendapat informasi tersebut pihaknya langsung menerjunkan anggotanya untuk melihat kondisi korban. "Total ada 9 orang warga yang menjadi korban, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa," katanya di Cikarang, Rabu (11/7).
Kesembilan orang itu di antaranya M. Rifai (18 bulan), Khodijah (3 tahun), Topan (7), Silvi (9), Karsija (12), Winingsih (28), Ibu Omah (40 tahun), Ibu Ukom (40 tahun), dan Mutiara (usia tidak diketahui). "Satu jam setelah mengkonsumsi jajanan itu pada Selasa sore, mereka merasa mual, pusing dan buang-buang air," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
