REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera menegaskan posisi PKS dalam koalisi bersama Prabowo Subianto adalah untuk memenangkan pemilihan presiden (pilpres). PKS tidak ingin hanya sekadar mendukung calon yang akan diusung bersama partai koalisi.
“Nanti prinsipnya, kami ingin menang bukan hanya ingin mendukung maju bersama," kata Mardani kepada wartawan, Rabu (11/7).
PKS pun meyakini kadernya akan membantu dalam perolehan suara pada pilpres mendatang. “Kami, PKS, punya kekuatan basis massa yang kuat, struktur yang solid, kader yang militan dan teruji serta figur yang menjual,” kata dia.
Untuk itu, ia mengatakan, Presiden PKS Shohibul Iman sudah menegaskan calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo harus kader PKS. Selama ini, kata dia, PKS telah memberikan sembailn nama kepada Prabowo sebelum keputusan Demokrat dan PAN akan bergabung koalisi.
Kendati demikian, ia tetap menghargai upaya Demokrat ingin bergabung dan mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo. Untuk menghasilkan titik temu, Mardani mengatakan akan ada pertemuan bersama empat partai koalisi, yakni Gerindra, PKS, Demokrat, dan PAN.
Mardani menjelaskan, dalam pembahasan nantinya setiap partai partai akan memaparkan alasan kekuatan dan kelemahan calon masing-masing partai. Dalam pertemuan ini, PKS akan tetap mengajukan sembilan nawa cawapres.
Pada pertemuan itu, Mardani mengatakan, PKS akan menerangkan hasil survei sembilan nama yang diajukan, termasuk analisanya. Dengan sosok yang diajukan dan bantuan mesin partai, ia yakin PKS memiliki figur cawapres terbaik, kuat, dan berpotensi untuk menang.